Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potongan Kerak Bumi Berusia 4 Miliar Tahun Ditemukan di Australia

Kompas.com - 24/08/2022, 20:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru menemukan sepotong kerak bumi berusia 4 miliar tahun seukuran Irlandia, yang tersembunyi di bawah Australia Barat.

Potongan kerak ini termasuk yang tertua di bumi, setelah batuan Perisai Kanada di pantai timur Teluk Hudson, yang berusia 4,3 miliar tahun.

Berdasarkan jurnal Terra Nova yang diterbitkan 17 Juni lalu, kerak tua yang ditemukan mencakup area setidaknya 38.610 mil persegi (100.000 kilometer persegi). Kerak ini terkubur puluhan kilometer di bawah permukaan.

Batas kerak purba dikaitkan dengan deposit bijih emas dan besi, mengisyaratkan pentingnya kerak ini dalam mengendalikan pembentukan batuan dan mineral di wilayah tersebut.

Baca juga: Mineral Misterius dari Kerak Bumi Ditemukan di Berlian Afrika Selatan

Menurut seorang mahasiswa doktoral di Curtin University di Australia, Maximilian Droellner, bongkahan baru yang ditemukan di Australia Barat ini, menunjukkan sesuatu yang istimewa terjadi di era sejarah bumi.

“Saat membandingkan temuan kami dengan data yang ada, tampaknya banyak wilayah di dunia mengalami waktu yang sama untuk pembentukan dan pelestarian kerak awal,” ujar Droellner seperti dikutip dari Live Science, Rabu (24/8/2022).

Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam evolusi bumi sekitar 4 miliar tahun lalu, lanjutnya, saat pemboman meteorit berkurang, kerak stabil, dan kehidupan mulai terbentuk.

Zirkon

Potongan kerak purba yang tersembunyi berada tak jauh dari Jack Hills Australia, tempat mineral tertua di bumi yang sebelumnya ditemukan.

Para peneliti telah mengidentifikasi mineral kecil, disebut zirkon, yang berusia 4,4 miliar tahun. Mineral-mineral ini bertahan, bahkan saat bebatuan yang pernah menahannya telah terkikis.

Bebatuan di sekitar Jack Hills, yang dikenal sebagai Narryer Terrane, juga bukan batu baru. Diketahui bahwa beberapa batuan tersebut memiliki usia 3,7 miliar tahun yang lalu.

Petunjuk geokimia sedimen di dekat wilayah itu menunjukkan kemungkinan adanya kerak yang lebih tua terkubur di bawah batuan, dan sedimen yang lebih baru di permukaan.

Baca juga: Gunung Berapi Super di Mantel Bumi Membuat Lempeng Kerak Bumi Berotasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com