Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Sebut Sampah Antariksa yang Jatuh di Kalimantan Barat Tak Berbahaya

Kompas.com - 07/08/2022, 16:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu sampah antariksa CZ5B, bekas roket peluncuran modul stasiun antariksa China jatuh ke wilayah Samudera Hindia.

Bekas roket China yang berbobot sekitar 20 ton, dan berukuran 30 meter ini telah terkonfirmasi melakukan atmospheric re-entry di Samudera Hindia pada 30 Juli 2022, pukul 23.45 WIB.

Salah satu serpihan yang jatuh juga ditemukan di Dusun Pengadang Desa Pengadang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Baca juga: Mengenal Roket CZ5B yang Puingnya Jatuh jadi Sampah Antariksa di Filipina

Berkaitan dengan hal itu, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin menyebut serpihan roket tidak membahayakan masyarakat.

"Sampah antariksa pecahan roket tidak mengandung racun atau radiasi, jadi aman. Potensi bahaya hanya dari dampak kejauhan, tetapi kemungkinannya sangat kecil," kata Thomas kepada Kompas.com, Minggu (7/8/2022).

Dia menambahkan, sisa-sisa roket milik China itu tersebar mulai dari Sumatera bagian selatan sampai Kalimantan Barat. Sebagian besar pecahannya jatuh di hutan dan laut.

"Semuanya (sampah antariksa CZ5B bekas roket China) sudah jatuh," imbuhnya.

Sebelumnya, lanjut dia, ada laporan dari berbagai sumber di media sosial tentang kenampakan objek terang meluncur di langit Lampung yang terkonfirmasi dari Allsky Camera Itera (Institut Teknologi Sumatera).

Ada pula laporan mengenai terlihatnya objek di langit berupa pecahan yang menyala di Serawak. Kemudian, ditemukan objek logam yang diduga kuat adalah pecahan badan roket di Sanggau, Kalimantan Barat.

Thomas menyampaikan, setelah mengetahui hal tersebut, Pusat Riset Antariksa BRIN memantau orbitnya dan memastikan objek yang jatuh benar sampah antariksa.

"Otoritas Ilmiah BRIN berkoordinasi dengan aparat setempat dan memverifikasi objek di lapangan, juga berkoordinasi dengan Kedubes RRT," ujar Thomas.

Biasanya, sampah antariksa tidak diambil kembali oleh negara pemiliknya, kecuali dengan alasan tertentu yang mana perlu mengambil objek jatuh tersebut.

Baca juga: Sampah Antariksa Milik RRT Jatuh di Samudra Hindia, Peneliti BRIN: Sempat Melewati Malaysia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com