Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlian Pink 170 Karat Ditemukan di Angola, Terbesar dalam 300 Tahun Terakhir

Kompas.com - 30/07/2022, 16:10 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penambang menemukan berlian merah muda di Angola, negara yang terletak di Afrika bagian selatan.

Namun, yang ditemukan bukan sembarang berlian, melainkan berlian merah muda terbesar dari jenisnya yang ditemukan dalam 300 tahun terakhir. Hal ini membuatnya menjadi berlian yang langka sekaligus istimewa.

Berlian merah muda tersebut diperkirakan memiliki berat 170 karat, membuat ukurannya hanya sedikit lebih kecil dari berlian Daria-i-Noor yang punya berat 182 karat.

Daria-i-Noor sendiri merupakan pemegang rekor sebagai berlian muda terbesar di dunia yang saat ini merupakan bagian dari Permata Nasional Iran.

Dikutip dari Science Alert, Jumat (29/7/2022) berlian merah muda ini kemudian dijuliki 'Lulo Rose' yang mengacu pada tempat penemuannya di tambang Lulo di timur laut Angola.

Baca juga: Ada Hujan Berlian di Neptunus dan Uranus, Apa Itu?

Penemuan berlian tipe IIa, salah satu bentuk batu alam paling langka dan paling murni ini juga tak pelak mendapatkan respon dari pemerintah Angola.

"Rekor dan berlian merah muda spektakuler yang ditemukan di Lulo ini menunjukkan Angola sebagai pemain penting di panggung dunia," kata Menteri Sumber Daya Mineral Angola Diamantino Azevedo.

Sejak tahun 2015, proyek penambangan di Lulo sendiri telah menemukan 27 berlian dengan berat lebih dari 100 karat. Termasuk di antaranya adalah berlian terbesar yang pernah ditemukan di Angola bernama '4th February Stone'. Berlian seberat 404 karat itu kemudian terjual seharga US$ 16 juta pada 2016 yang lalu.

Sementara itu, Lulo Rose menjadi berlian terbesar kelima yang ditemukan di Lulo dan diperkirakan akan dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Pasalnya, berlian merah muda relatif langka. Para ilmuwan pun sampai sekarang masih belum yakin benar tentang fenomena yang memberikan warna merah pada batu-batu itu.

Baca juga: Berlian Hitam dari Luar Angkasa Ini Akan Dilelang, Berlian Apa Itu?


Sebelumnya pada tahun 1999, penambang di Afrika Selatan menemukan berlian merah muda kasar 132 karat yang kemudian diberi nama The Pink Star.

Selama hampir dua tahun, para ahli perlahan-lahan memotong dan menggiling batu itu menjadi permata 59 karat. Lantas pada tahun 2013, dalam sebuah pelelangan, The Pink Star terjual sekitar 83 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1,2 triliun yang menjadikannya satu-satunya batu permata termahal yang pernah dijual.

Hal yang serupa diperkirakan bakal terjadi pada Lulo Rose. Berlian ini juga harus dipotong dari bentuknya yang kasar sehingga dapat mengakibatkan beratnya turun hingga setengahnya.

Namun meski berat Lulo Rose berkurang menjadi 85 karat, batu merah muda cerah itu tetap terlihat siap untuk mencetak rekor penjualan barunya sendiri.

Manusia telah mengumpulkan dan memperdagangkan berlian sejak 2500 SM. Selama ribuan tahun penampilan mereka yang memesona dan kelangkaannya membuat berlian menjadi simbol status yang dicari dan hanya mampu dimiliki oleh orang-orang terkaya di dunia.

Baca juga: Cara Mengobati Sifilis atau Raja Singa

Berlian terbentuk jauh di bawah tanah, biasanya 160 kilometer atau lebih di bawah permukaan bumi.

Beberapa berlian mungkin akan tersingkap ke permukaan selama letusan gunung berapi, tetapi saat ini sebagian besar ditemukan melalui upaya penambangan di seluruh dunia.

Sekitar 90 juta karat berlian kasar ditambang untuk perhiasaan setiap tahun dan menghasilkan lebih dari 300 miliar dollar Amerika Serikat pendapatan di seluruh dunia.

Namun menurut laporan yang dirilis oleh Human Rights Watch tahun 2018, kondisi penambangan berlian sering kali berbahaya dan industri ini telah dikaitkan dengan pemindahan penduduk asli, ekspoitasi pekerja, polusi, dan pelanggaran hak asasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com