Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Berfungsi Sebagai Alat Ekskresi, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com - Diperbarui 06/03/2023, 09:37 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena -

KOMPAS.com - Tubuh membutuhkan alat ekskresi atau pembuangan at-zat yang tidak dibutuhkan dan menjadi limbah tubuh. Ada beberapa alat eksresi pada manusia misalnya ginjal, paru-paru, hati, dan kulit.

Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena mempunyai kelenjar keringat.

Kulit memiliki sekitar 3 sampai 4 juta kelenjar keringat yang tersebar di seluruh tubuh. Jika digabungkan, total kelenjar ini setara dengan satu ginjal atau sekitar 100 gram.

Baca juga: 5 Penyebab Kulit Berminyak, Genetik hingga Salah Perawatan

Keringat sebagai zat sisa

Secara fisiologis, keringat dikeluarkan oleh tubuh melalui pori-pori kulit untuk mengeluarkan zat sisa di dalam tubuh.

Keringat sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecilnya merupakan garam mineral sebagai sisa metabolisme protein.

Proses mengeluarkan keringat ini penting untuk membuang kelebihan garam dan urea dari dalam darah. Dengan begitu, keseimbangan homeostasis tubuh manusia akan terjaga.

Proses ekskresi keringat pada manusia

Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah kapiler pada lapisan kulit tengah, yaitu lapisan dermis.

Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari pembuluh kapiler tersebut melalui proses osmosis dan difusi.

Kemudian, kelenjar keringat akan mengeluarkan cairan tersebut hingga ke pori-pori kulit. Pada kondisi normal, keringat yang dikeluarkan oleh tubuh adalah 50 mililiter setiap jamnya.

Namun, dalam kondisi-kondisi khusus, tubuh mampu memproduksi keringat hingga 10 liter per hari.

Baca juga: 4 Organ yang Termasuk dalam Sistem Ekskresi

Macam-macam kelenjar keringat manusia

Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat seperti pada gambar.Shutterstock/Marochkina Anastasiia Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat seperti pada gambar.

Kulit manusia memiliki dua macam kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.

Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar keringat yang dikontrol oleh sistem saraf simpatik yang berfungsi untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Kelenjar ekrin tersebar di seluruh kulit manusia dan akan aktif ketika suhu tubuh manusia meningkat, seperti saat cuaca panas atau sedang berolahraga.

Baca juga: 8 Penyakit Kulit yang Bisa Disebabkan oleh Stres

Sedangkan kelenjar keringat apokrin lebih spesifik dan erat kaitannya dengan keberadaan folikel rambut.

Kelenjar keringat apokrin pada manusia terfokus pada ketiak dan area genital. Kelenjar pada area ini akan aktif ketika terdapat rangsang berupa pubertas dan stres secara emosional.

Keringat yang berbau adalah keringat yang berasal dari kelenjar apokrin.

Hal ini disebabkan karena kelenjar apokrin bersama folikel rambut tidak hanya melepaskan keringat, namun juga lemak.

Lemak yang keluar ke kulit akan dipecah oleh bakteri menjadi asam lemak yang berbau dan menimbulkan bau badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com