Macam-Macam Sistem Ekskresi Binatang

KOMPAS.com - Hewan sama seperti manusia yang memiliki sistem ekskresi. Sistem ekskresi adalah sistem untuk mengeluarkan zat sisa. Sistem ekskresi pada hewan berbeda-beda tergantung jenis hewannya.

Sistem ekskresi Platyhelminthes

Contoh Platyhelminthes adalah Planaria. Bagaimana mekanisme pengeluaran zat sisa pada Planaria?

Mekanisme pengeluaran zat sisa pada Planaria menggunakan sel-sel berambut getar. Alat ekskresi Planaria dikenal dengan nama flame cell karena sel-sel tersebut berbentuk nyala api.

Flame cell tersebut berfungsi untuk menyerap zat sisa dan mengeluarkannya lewat lubang-lubang pada tubuh.

Sistem ekskresi Annelida

Annelida memiliki alat ekskresi yang bernama nefrida. Nefrida dilengkapi corong terbuka dan bersilia yang disebut nefrostom.

Tidak semua cairan tubuh yang diserap nefrostom pada Annelida semuanya akan dikeluarkan sebagai zat sisa. Hanya sekitar 60 persen yang dikeluarkan dan sisanya kembali diserap dalam darah.

Baca juga: 6 Fakta Unik Hiu Megalodon, Binatang dengan Rahang Paling Kuat

Sistem ekskresi insecta

Contoh hewan insecta adalah kecoa dan belalang. Alat ekskresinya adalah pembuluh Malphigi. Pembuluh Malphigi berfungsi untuk membuang urea, asam urat, dan garam dari darah ke usus. Dari usus, zat sisa tersebut akan masuk ke usus belakang dan dibuang melalui feses.

Namun, sisa nitrogen pada insecta tidak dikeluarkan semua dari tubuh. Sisa nitrogen digunakan kembali untuk membentuk kitin pada eksoskeleton dan akan diekskresikan kemudian pada saat pengelupasan kulit.

Sistem ekskresi ikan

Alat ekskresi ikan berupa sepasang ginjal opistonefros. Mekanisme ekskresi ikan air tawar dan air laut memiliki perbedaan. Ikan yang hidup di air tawar mengekskresi amonia dan menyerap ion anorganik melalui insang. Selain itu, ikan air tawar mengeluarkan urine yang sangat banyak.

Sedangkan ikan air laut mengekskresikan zat sisa nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO) yang memberi bau khas ikan laut. Urine yang dikeluarkan oleh ikan laut hanya sedikit.