KOMPAS.com - Pernahkah kamu berkeringat ketika berolahraga atau ketika cuaca sedang panas-panasnya? Berkeringat merupakan respons normal tubuh untuk mengontrol suhu tubuh agar tidak terlalu tinggi lebih dari 37 derajat Celsius.
Otak bagian hipotalamus akan mengirimkan sinyal pada tubuh, tepatnya kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat. Keringat akan keluar dari tubuh melalui pori-pori kulit. Tubuh akan terus berkeringat sampai suhu tubuh dirasa sudah tidak panas lagi.
Berkeringat memiliki banyak manfaat. Keringat bisa membantu tubuh untuk mendapatkan efek baik saat berolahraga, detoksifikasi logam berat dan bahan kimiawi lainnya, dan pembersihan bakteri.
Keringat sebagian besar terbuat dari air. Sedangkan komponen lainnya adalah elektrolit, amonia, urea, gula, garam, dan zat sisa yang perlu dikeluarkan dari tubuh.
Komponen tersebut menunjukkan jika terjadi detoksifikasi minor pada tubuh saat berkeringat. Namun, detoksifikasi utama tetap terjadi pada liver dan ginjal melalui urine.
Berkeringat berlebih mungkin mengubah komponen keseimbangan cairan tubuh, baik di dalam tubuh, ataupun yang keluar dari tubuh sebagai urine. Efek yang terjadi jika manusia banyak berkeringat adalah urine mengandung persentase urea lebih tinggi.
Baca juga: Biang Keringat Muncul saat Cuaca Panas, Bagaimana Pencegahannya?
Kita harus berhati-hati jika kita terlalu banyak berkeringat. Kita akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit tubuh yang berisiko mengganggu fungsi tubuh bahkan menyebabkan dehidrasi.
Oleh karena itu, kita harus mencegahnya. Berikut adalah cara agar terhindar dari kehilangan cairan akibat berkeringat: