Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2022, 20:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutil kelamin adalah salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS), yang disebabkan human papilloma virus (HPV). Namun, penyakit yang banyak dialami perempuan ini sulit diketahui sejak dini.

Padahal, kutil kelamin yang disebabkan jenis HPV 'risiko tinggi' seperti tipe 16, 18, 31, dan 33, berisiko mengakibatkan kanker serviks.

"Bentuk anatomi organ wanita membuatnya sulit mengetahui telah menderita kutil kelamin. Saat melakukan pemeriksaan untuk penyakit yang lain, dia baru tahu bahwa dia menderita kutil kelamin atau genital warts," ujar CEO Klinik Pramudia dr Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, dalam webinar, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Donovanosis, Penyakit Menular Seksual yang Gerogoti Kelamin Manusia

Tanda dan gejala kutil kelamin terkadang sulit dikenali, karena memang tidak khas seperti penyakit lainnya.

Menurut Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia, dr Amelia Soebyanto, Sp.DV, para pasien memang kerap tidak menyadari ada benjolan yang menjadi salah satu tanda kutil kelamin.

“Tanda adanya genital warts adalah benjolan halus atau kasar berwarna (seperti) kulit, merah muda, maupun keabuan, dan ada juga yang bentuknya seperti kembang kol, yang semakin lama semakin banyak dan membesar dengan cepat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan," ungkapnya.

Ukuran dan jumlah benjolan pun beragam, ada yang kecil dan besar. Bisa saja benjolan ini ditemukan dalam jumlah yang banyak maupun hanya satu.

Pada wanita, kutil kelamin dapat muncul di area luar dan dalam vagina termasuk vulva, vagina, leher rahim, hingga dubur.

Benjolan tersebut juga muncul pada area mons pubis -- daerah yang berbentuk segitiga, berambut, dan terletak di atas tulang kemaluan, bibir, mulut, lidah serta tenggorokan.

Beberapa tanda dan gejala kutil kelamin akibat infeksi virus HPV, lainnya yang bisa muncul ialah rasa gatal atau tidak nyaman di area genital. Selanjutnya, terjadi perdarahan saat berhubungan intim dengan pasangan.

"Genital warts ini tidak memiliki keluhan yang khas. Sering kali tidak disadari, pasien biasanya datang keluhannya gatal, terus kadang keputihan," tutur Amelia.

"Waktu nanti kita periksa ditemukan juga ada genital warts dan ternyata genital warts-nya sudah cukup banyak. Enggak hanya di area kewanitaan, (tapi) sudah sampai di dalam lubang vagina bahkan sampai ke daerah dubur juga," sambung dia.

Salah satu yang penting dilakukan adalah deteksi dini melalui pemeriksaan klinis langsung di rumah sakit.

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan terkait kutil kelamin termasuk pembesaran optik (kolposkop), dan identifikasi genom HPV.

"Namun yang perlu sering dilakukan secara rutin yakni pemeriksaan klinis, tes asam asetat dan pap smear. Diagnosis yang tepat merupakan langkah awal sebelum pemberian terapi," jelas dr Amelia.

Baca juga: Mengenal HPV, Virus yang Sebabkan Kanker Serviks Hingga Kutil Kelamin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com