Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2022, 11:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pencemaran air adalah pelepasan zat ke air tanah di bawah permukaan atau ke danau, sungai, muara, dan laut yang mengganggu pemanfaatan air atau fungsi alami ekosistem. 

Selain pelepasan zat, seperti bahan kimia, sampah, atau mikroorganisme, pencemaran air juga mencakup pelepasan energi dalam bentuk radioaktivitas atau panas ke badan air.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, badan air dapat tercemar oleh berbagai macam zat, termasuk mikroorganisme patogen dari sampah organik yang membusuk, pupuk dan nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, sedimen, panas, minyak bumi, dan zat radioaktif.

Pencemaran air bisa berasal dari satu sumber titik atau sumber yang tersebar. 

Baca juga: 8 Penyebab Pencemaran Tanah

Sumber titik adalah pipa atau saluran, seperti yang digunakan untuk pembuangan dari fasilitas industri atau sistem pembuangan limbah kota

Sedang, sumber tersebar (atau nonpoint) adalah daerah terbatas yang sangat luas yang menampung berbagai polutan, seperti limpasan dari daerah pertanian. 

Ciri-ciri air tercemar

Pencemaran air dapat dilihat dari ciri-cirinya, baik secara fisik, biologi, maupun kimia. 

Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Semarang, ciri-ciri air tercemar jika dilihat secara fisik antara lain adalah:

1. Terdapat bahan pelarut dan endapan

Bahan pelarut dan endapan dapat menyebabkan bau tak sedap pada air, tingkat keasaman yang tinggi, dan air memiliki rasa serta berwarna.

Baca juga: 3 Cara Menanggulangi Pencemaran Air

2. Bau tidak sedap

Air yang murni dan tidak tercemar polutan tidak akan menimbulkan bau. 

Sedangkan, air yang sudah tercemar oleh zat polutan, air tersebut akan memiliki bau tidak sedap yang menyengat.

3. Tingkat keasaman tinggi

Umumnya, tingkat keasaman air adalah 7. Jika melebihi atau kurang dari 7, air tersebut dapat dikategorikan sebagai air tercemar.

4. Terdapat mikroorganisme berlebih

Limbah atau sampah yang ada di dalam air akan diurai oleh mikroorganisme.

Untuk mengurai limbah, mikroorganisme membutuhkan pasokan oksigen. 

Semakin banyak limbah yang diurai, maka jumlah mikroorganisme dan pasokan oksigen yang dibutuhkan pun semakin banyak. 

Baca juga: Dampak Pencemaran Ekosistem Air

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com