Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Teknologi Rekayasa Genetika Pada Manusia

Kompas.com - 29/05/2022, 12:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comRekayasa genetika merupakan teknologi yang terus dikembangkan. Rekayasa genetika adalah teknologi yang menjanjikan untuk manusia karena diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya.

Apa itu rekayasa genetika?

Rekayasa genetika adalah proses mengubah genetika pada organisme. Sejak pertama kali ditemukan, teknologi ini telah banyak digunakan untuk pengembangbiakan tumbuhan dan hewan. Bioteknologi modern membuat rekayasa genetika lebih mudah untuk mencapai target gen yang dituju.

Rekayasa genetika memungkinkan organisme yang diubah untuk mengeliminasi sifat yang tidak diinginkan dan meningkatkan sifat yang menguntungkan. Contohnya adalah jagung yang telah dikembangkan dengan rekayasa genetika untuk memiliki biji jagung yang lebih besar dan lebih banyak.

Rekayasa genetika pada manusia

Rekayasa genetika tidak hanya digunakan dalam bidang pertanian dan peternakan untuk menciptakan makanan yang lebih unggul bagi manusia, namun juga digunakan langsung pada manusia. Rekayasa genetika berpotensi menjadi obat bagi banyak penyakit manusia.

Untuk pertama kalinya, penerapan teknologi rekayasa genetika pada manusia yaitu pada penderita diabetes. Pengobatan penderita diabetes adalah dengan menggunakan insulin. Namun, tidak mungkin ilmuwan mengekstrak insulin langsung dari manusia.

Itulah sebabnya ilmuwan menggunakan insulin dari hewan dan juga bakteri. Keduanya dimodifikasi dengan rekayasa genetika agar mirip dengan insulin manusia. Saat ini, insulin menjadi produk rekayasa genetika yang telah disetujui dan digunakan secara luas untuk manusia.

Baca juga: Studi: Faktor Genetik Berpengaruh terhadap Infeksi Virus Corona

Penerapan rekayasa genetika untuk pengobatan lainnya yang menjanjikan adalah untuk pengobatan kanker. Dilansir dari PubMed Central NCBI, sejak tahun 1900-an, sudah lebih dari 1.900 uji klinis yang dilakukan untuk mengoptimalkan rekayasa genetika pada manusia.

Pada tahun 1999, 20 orang terlibat dalam uji klinis rekayasa genetika untuk mengobati leukimia. Empat orang pasien berhasil sembuh total, namun satu orang pasien meninggal karena aktivasi onkogen ketika uji coba menggunakan virus. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menggunakan rekayasa genetika sebagai obat kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com