Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Janin Tidak Berkembang dan Penjelasannya Menurut Sains

Kompas.com - 18/04/2022, 21:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comHamil muda memiliki risiko keguguran yang tinggi, salah satunya adalah akibat janin tidak berkembang. Apa penyebab janin tidak berkembang?

Pembentukan janin

Janin terbentuk dari sel telur yang dibuahi oleh sel sperma. Keduanya akan mengalami pembelahan sel untuk membentuk embrio. Embrio adalah kelompok sel yang sudah memiliki set DNA lengkap dan siap berkembang menjadi janin dengan organ yang lengkap.

Janin tidak berkembang

Dalam dunia medis, janin yang tidak berkembang disebut juga dengan kehamilan kosong atau blighted ovum. Blighted ovum adalah ketika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma dan membentuk kantung gestasional sac atau plasenta, namun tidak ada embrio yang berkembang di dalamnya.

Kondisi ini umum terjadi pada masa awal kehamilan, bahkan sebagian wanita tidak menyadari ia sedang hamil kosong hingga jadwal menstruasinya terlambat. Wanita yang mengalami kondisi ini akan mengalami gejala kehamilan dini, seperti payudara terasa kencang, mual, dan muntah.

Bahkan, tes kehamilan awal mungkin menunjukkan dua garis yang menandakan meningkatnya hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang menandakan kehamilan. Hasil tes USG biasanya menunjukkan adanya kantung gestasional sac namun tidak ada isinya.

Embrio yang gagal melakukan pembelahan sel dan gagal menempel pada dinding rahim ini akan menghasilkan keguguran. Sebagian besar kasus bisa mengalami keguguran secara alami seperti menstruasi. Namun, beberapa kasus lainnya mungkin membutuhkan obat-obatan bahkan prosedur kuretase untuk membersihkan plasenta.

Baca juga: Apa Itu HCG dan Fungsinya untuk Janin?

Penyebab janin tidak berkembang

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan pembelahan sel terhenti dan janin gagal berkembang. Kebanyakan kondisi tersebut adalah kondisi yang tidak bisa dikontrol atau dicegah.

Dilansir dari WebMD, penyebab janin tidak berkembang yang paling utama adalah kualitas sel telur atau sperma yang buruk dan kelainan kromosom, misalnya jumlah kromosom kurang atau berlebih. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi.

Selain itu, ada pula beberapa faktor risiko yang mungkin memengaruhi dan mencegah perkembangan janin terjadi. Beberapa diantaranya adalah merokok, konsumsi minuman beralkohol, infeksi, minum obat-obatan tertentu, dan hipertensi.

Kebanyakan wanita hanya mengalami blighted ovum sekali. Jika Anda mengalami keguguran berulang kali, konsultasikan ke dokter untuk memeriksa kondisi kesehatan reproduksi Anda dan pasangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com