Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Negara di Seluruh Dunia Tak Terburu-buru Cabut Pembatasan Covid-19

Kompas.com - 21/02/2022, 08:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber NDTV

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negara-negara di seluruh dunia, untuk tidak terburu-buru mencabut aturan pembatasan Covid-19. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, dr Mike Ryan.

Diakuinya, banyak negara ingin kembali menjalani kehidupan normal setelah berada dalam pandemi Covid-19. Akan tetapi, pihaknya menilai hal tersebut perlu dilakukan secara perlahan, dibandingkan menghapus semua aturan pembatasan Covid-19 sekaligus.

"Jika keinginan untuk kembali normal sepenuhnya, artinya justru akan memertahankan pandemi lebih lama dari yang seharusnya, maka kita perlu benar-benar perlu memikirkannya (mencabut pembatasan Covid-19)," papar Ryan dilansir dari NDTV, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: WHO Ungkap Syarat untuk Mengakhiri Fase Akut Pandemi Covid-19

WHO pun telah mengingatkan adanya potensi kemunculan varian lain dari virus corona. Apabila varian virus baru merebak saat semua tindakan pencegahan Covid-19 telah ditinggalkan, Ryan berkata bahwa hal tersebut sangat berisiko.

"Jika masyarakat terkena varian lain (dari virus corona) dan semua tindakan pencegahan telah ditinggalkan, akan sangat sulit untuk mengembalikan apa pun ke tempatnya," imbuhnya.

Beberapa negara diketahui telah menghapus pembatasan virus corona yang diberlakukan sejak awal pandemi Covid-19.

Misalnya negara di Eropa seperti Inggris, Perancis, Swiss, Denmark, Swedia hingga Jerman secara resmi mengumumkan telah melonggarkan aturan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin teknis Covid-19 WHO, dr Maria Van Kerkhove mengatakan hal senada.

Dia merekomendasikan agar aturan ini dilonggarkan dengan perlahan dan dipikirkan dengan baik, alih-alih tergesa-gesa mencabutnya dalam satu waktu. Terlebih, di negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang terbilang rendah.

“Masalahnya adalah kami telah melihat terlalu banyak negara yang mencabut semua (aturan), sedangkan negara lain mengambil pendekatan yang lambat dan bertahap," ucap Van Kerkhove.

"Di beberapa negara, mereka berada dalam posisi yang lebih baik untuk dapat melakukan itu karena memiliki tingkat cakupan vaksinasi yang tinggi, tingkat kekebalan, tingkat populasi yang tinggi, dan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri,” sambungnya.

Baca juga: Epidemiolog: PPKM Masih Dibutuhkan sampai Status Pandemi Dicabut WHO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com