Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Sakit Jantung Rentan Lebih Parah Saat Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 17/02/2022, 08:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi Covid-19 dapat menyebabkan masalah yang serius atau keparahan pada orang dengan sakit jantung dan pembuluh darah hingga berisiko kematian.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (Perki) DR Dr Isman Firdauus SpJP(K), FIHA, FAPSIC, FACC, FESC, FSCAI dalam konferensi pers dan Launching Buku Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 4, Rabu (9/2/2022).

Isman mengatakan, lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 varian apa pun tidak bisa dianggap sepele, karena penyakit yang masih dalam kategori pandemi ini meningkatkan risiko terjadi perburukan penyakit komorbid dan kematian.

Individu dengan penyakit kardiovaskular adalah individu yang rentan untuk terjadinya komplikasi atau perburukan infeksi Covid-19.

"Kematian pada pasien Covid-19, sering dilaporkan perburukan terjadi karena keparahan pada sakit jantungnya itu," kata Isman.

Pada akhir tahun 2021, tercatat bahwa dari total kasus Covid-19 di Indonesia, sebanyak 16,3 persen memiliki komorbid jantung atau kardiovaskular.

Baca juga: Hindari Kematian akibat Sakit Jantung, Ini Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung

Tingkat keparahan Covid-19 pada orang sakit jantung jauh lebih tinggi. Adapun selama pandemi Covid-19, angka kematian akibat serangan jantung di Indonesia turut meningkat.

Biasanya angka kematian akibat serangan jantung mencapai rata-rata 8 persen. Namun, pada situasi Covid-19 angka kematian ini meningkat 22-23 persen.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 20188, prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia bisa mencapai 15 per 1.000 penduduk, atau ada sekitar 4,2 juta orang menderita penyakit kardiovaskular.

Sementara itu, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) melaporkan 14,4 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

Sedangkan, pada pasien yang memiliki komorbid sakit jantung diketahui terjadi peningkatan perburukan atau keparahan penyakit ketika terinfeksi Covid-19, dengan presentase serangan jantung meningkat jadi 63 persen lebih tinggi.

Baca juga: Cara Membedakan Nyeri Dada karena Sakit Jantung dan Asam Lambung

Pada orang dengan penyakit stroke risikonya meningkat 52 persen, gangguan irama jantung dengan risiko Covid-19 meningkat 69 persen dan radang otot jantung risikonya mencapai sekitar 50 persen.

"Maka dari itu, penyakit kardiovaskular harus menjadi komorbid yang perlu diperhatikan," jelasnya.

Oleh karena itu, Isman menegaskan agar masyarakat dengan penyakit komorbid juga perlu melakukan vaksinasi Covid-19.

Tentunya dengan catatan bahwa penyakit komorbid yang dimiliki terkontrol, dan sesuai anjuran atau saran dokter penanggungjawabnya masing-masing.

Vaksinasi Covid-19 akan membantu pasien dengan penyakit komorbid, termasuk pada orang sakit jantung, untuk memiliki antibodi yang lebih kuat dalam melawan infeksi Covid-19 varian apa pun, termasuk Omicron dan Delta yang masih mendominasi hingga saat ini.

Baca juga: Halo Prof! Mengapa Sakit Jantung Bisa Sebabkan Masalah Lambung?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com