Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ciptakan Tes yang Diklaim Bisa Deteksi Empat Jenis Kanker pada Wanita

Kompas.com - 03/02/2022, 16:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para peneliti tengah mengembangkan tes kanker terbaru yang disebut bisa mendeteksi empat jenis kanker pada wanita menggunakan sampel tunggal dari skrining serviks.

Tes tersebut, kata peneliti, dapat memprediksi kemungkinan berkembangnya kanker ovarium, kanker payudara, kanker rahim, serta kanker serviks.

Berdasarkan dua laporan ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, para dokter nantinya dapat menggunakan sel-sel serviks dari tes smear rutin, untuk mendeteksi empat jenis kanker tersebut.

Tes yang dinamakan womens’s cancer risk identification atau WID ini diklaim dapat mendeteksi dini keempat jenis kanker pada wanita sekaligus.

Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Tes Kanker lewat Sidik Jari

Dilansir dari The Guardian, Selasa (1/2/2022) dalam riset tes kanker WID, para peneliti menggunakan sampel sel serviks dari 242 wanita penderita kanker ovarium dan 869 wanita sehat.

Kemudian, mengukur 14.000 perubahan epigenetik atau ekspresi gen yang diwariskan, dan mengidentifikasi DNA yang dapat digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi kanker ovarium.

Menurut tim, proses tersebut memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi kanker ovarium pada wanita di bawah usia 50 tahun dan wanita di atas 50 tahun dengan spesifitas mencapai 75 persen.

Sedangkan, studi kedua menganalisis perubahan genetik pada sampel sel serviks dari 329 wanita dengan kanker payudara dan 869 wanita sehat.

Hasilnya, peneliti mampu untuk mengidentifikasi wanita dengan kanker payudara berdasarkan varian genetik melalui tes WID.

“Studi kami mengambil pendekatan yang benar-benar baru dan mengevaluasi risiko seseorang pada lebih dari satu kanker dengan menilai beberapa jejak epigenetik yang berbeda dalam satu sampel skrining serviks,” papar pemimpin studi dari University of Innsbruck dan UCL, Prof Martin Widschwendter.

Kanker ovarium diketahui telah berkontribusi pada banyak kasus kematian di dunia. Bakhan, saat ini 75 persen kanker ovarium baru terdiagnosis pada stadium lanjut, ketika sel kanker telah menyebar.

Sehingga, deteksi dini kanker dapat meningkatkan peluang untuk pasien bisa sembuh dan mendapatkan pengobatan lebih cepat.

“Temuan ini dapat menjadi langkah perubahan dalam skrining untuk kanker, tidak mendeteksinya lebih awal tetapi mencegahnya berkembang,” papar kepala eksekutif Eve Appeal, Athena Lamnisos.

Riset tes WID yang didanai oleh Eve Appeal dan European Research Council tersebut, kata Lamnisos, menjadi harapan baru bagi para wanita terkait dengan empat jenis kanker yang paling berisiko bagi mereka.

“Terutama yang saat ini paling sulit dideteksi pada tahap awal, (sehingga) dari satu tes bisa menjadi revolusioner,” imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Kanker Ovarium: Gejala, Penyebab, Jenis, hingga Stadiumnya

Ahli bedah kanker payudara Liz O'Riordan pun menyambut baik tes kanker terbaru itu.

“Saat ini belum ada tes skrining kanker payudara pada wanita di bawah usia 50 tahun. Jika tes ini dapat membantu mendeteksi wanita dengan risiko tinggi terkena kanker payudara, ovarium, serviks, dan rahim di usia yang lebih muda, itu bisa membalikan keadaan,” terang O'Riordan.

Di sisi lain, Widschwendter menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut dan uji klinis skala besar sangat diperlukan untuk mengonfirmasi tes WID.

"Sangat baik melihat bagaimana penelitian baru ini dapat membantu mengingatkan wanita yang berisiko lebih tinggi untuk mencegah kanker payudara, ovarium, rahim, dan serviks sebelum berkembang," jelas Menteri Kesehatan Inggris, Maria Caulfield.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com