Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid Raksasa Sepanjang 1 Km Bakal Lewati Bumi Minggu Depan

Kompas.com - 05/01/2022, 20:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah asteroid raksasa akan melintasi Bumi minggu depan.

Namun jangan keburu panik, sebab asteroid dengan panjang 1 kilometer dan digolongkan sebagai 'Asteroid yang Berpotensi Berbahaya' karena ukurannya ini, meluncur pada jarak yang sangat aman.

Mengutip Science Alert, Rabu (5/1/2022) asteroid yang disebut dengan nama asteroid (7482) 1994 PC1 itu akan melewati kita pada jarak 1,93 juta kilometer dari Bumi atau kira-kira 5,15 kali lebih jauh dari Bulan.

Baca juga: Fenomena Langit Januari 2022: Puncak Hujan Meteor Quadrantid hingga 2 Asteroid Dekat Bumi

Sementara perhitungan lintasannya dengan margin kesalahan adalah 133 kilometer, jadi tak ada risiko kita akan bertabrakan dengan asteroid ini dalam waktu dekat.

Kabar baiknya, jika Anda pengamat astronomi, Anda bisa menyaksikan asteroid tersebut pada jarak terdekatnya dengan Bumi yang berlangsung pada 18 Januari pukul 21:51 UTC (16:51 EST).

Sebelumnya, jarak terdekat asteroid tersebut dengan Bumi adalah 89 tahun yang lalu, yaitu pada 17 Januari 1933. Saat itu asteroid (7482) 1994 PC1 berada pada jarak sedikit lebih dekat, tetapi masih sangat aman yakni 1,1 juta kilometer.

Selanjutnya diperkirakan akan berada dalam jarak yang dekat dengan Bumi lagi pada 18 Januari 2105.

Kunjungan dekat ini akan memungkinkan para astronom untuk mempelajari lebih lanjut mengenai asteroid tipe S berbatu, yang termasuk dalam kelompok asteroid Apollo.

Ini adalah kelompok asteroid yang paling umum yang kita ketahui dan memiliki panjang orbit yang mirip dengan Bumi.

Asteroid (7482) 1994 PC1 pun mengorbit Matahari setiap 1 tahun dan 7 bulan dalam waktu Bumi, pada jarak antara 0,9 dan 1,8 kali lipat dari Bumi.

Terbang lintas (flyby) ini juga memberi kesempatan untuk melihat bagaimana batu besar itu meluncur cepat.

Asteroid itu akan bergerak dengan kecepatan yang luar biasa sekitar 19,56 kilometer per detik (43.754 mil per jam) relatif terhadap Bumi, yang berarti ia akan tampak mirip dengan bintang, tetapi akan melintasi langit malam.

Untuk mengamatinya, menurut Eddie Rizarry dari EarthSky.org tak bisa hanya menggunakan mata telanjang karena asteroid akan terlalu redup.

Setidaknya ia menyarankan, untuk menggunakan teleskop dengan ukuran 6 inci untuk melihatnya saat bergerak melesat melintasi malam.

Asteroid (7482) 1994 PC1 sendiri ditemukan pertama kali pada tahun 1994 oleh astronom Robert McNaught dalam pengamatannya di Siding Spring Observatory di Australia.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Sampel Asteroid Ryugu Bisa Ungkap Asal-Usul Tata Surya

Lebih lanjut asteroid sebesar (7482) 1994 PC1 diperkirakan hanya akan menabrak Bumi sekali setiap 600.000 tahun atau lebih.

Dan untungnya, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan segera menguji misi Double Asteroid Redirection Test (DART) dengan membelokkan satelit dari sebuah asteroid kecil dari jalurnya.

Jika berhasil, ini akan menjadi salah satu cara untuk mencegah Bumi dari ancaman tabrakan asteroid di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com