Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Penyebab Kelahiran Prematur, Salah Satunya Stres pada Ibu Hamil

Kompas.com - 28/12/2021, 18:31 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comPrematur adalah bayi yang dilahirkan kurang dari 37 minggu. Kelahiran prematur bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami berbagai komplikasi pada tubuhnya, baik komplikasi sementara, maupun komplikasi permanen.

Macam-macam prematur

Macam-macam kelahiran prematur dapat dibagi berdasarkan usia kehamilan. Pembagian ini akan menentukan bagaimana perawatan pada bayi yang baru lahir, karena menyangkut kematangan organ tiap bayi.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), berikut adalah macam-macam kelahiran prematur:

  • Prematur ekstrem: kurang dari 28 minggu
  • Prematur berat: 28 sampai 32 minggu
  • Prematur sedang atau ringan: 32 sampai 37 minggu

Baca juga: Studi: Ibu Hamil dengan Penyakit Menular Seksual Berisiko Lahirkan Bayi Prematur

Penyebab prematur

Lebih dari 60 persen kasus prematur terjadi di Afrika dan Asia Selatan. Namun, Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara dengan kelahiran prematur terbanyak di dunia. Para ahli percaya bahwa negara dengan tingkat kemiskinan tinggi, lebih tinggi pula kelahiran prematurnya. Padahal, kondisi yang memicu prematur lebih kompleks dari itu.

Tidak ada penyebab pasti wanita hamil melahirkan secara prematur. Namun, berikut ini adalah berbagai faktor risiko yang terjadi pada wanita yang melahirkan secara prematur.

  • Riwayat melahirkan secara prematur
  • Kehamilan anak kembar
  • Jarak antar kehamilan kurang dari 6 bulan
  • Hamil melalui proses bayi tabung
  • Memiliki masalah pada rahim, serviks, atau plasenta
  • Ibu hamil merokok dan minum alkohol
  • Ibu hamil terkena infeksi, seperti infeksi saluran kemih
  • Tekanan darah tinggi dan diabetes
  • Berat badan ibu terlalu rendah atau obesitas sebelum hamil
  • Masa kehamilan yang stres
  • Riwayat keguguran atau aborsi berkali-kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com