Cara Mengobati Gigitan Serangga yang Perlu Diketahui

KOMPAS.com – Tidak semua gigitan atau sengatan itu sama. Pertolongan pertama dan perawatan yang diberikan berbeda-beda, bergantung pada jenis serangga yang menggigit atau menyengat.

Tubuh bereaksi terhadap racun atau protein lain yang disuntikkan serangga ke dalam tubuh melalui air liur mereka.

Ini dapat menyebabkan gejala di area gigitan atau sengatan berupa kemerahan, bengkak, nyeri, dan gatal.

Beberapa orang mengalami reaksi yang ringan setelah digigit atau disengat serangga, namun ada pula yang mengalami reaksi alergi yang parah.

Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan gatal, kram perut, mual, muntah, masalah pernapasan, dan bengkak pada wajah, bibir, atau tenggorokan.

Baca juga: Begini Cara Mengobati Luka akibat Dicakar Kucing

Gigitan atau sengatan serangga yang menyebabkan reaksi alergi yang parah disebut anafilaksis. Hal ini dapat berbahaya jika tidak segera diobati.

Pertolongan pertama digigit serangga

Dilansir dari Healthline, jika tidak ada tanda-tanda reaksi yang parah, berikut adalah cara mengobati gigitan atau sengatan serangga untuk gejala ringan:

• Jika sengatan serangga masih menempel di kulit, hilangkan dengan menggoreskan benda yang permukaannya datar. Hindari menggunakan pinset untuk menghilangkan sengat karena meremasnya dapat melepaskan lebih banyak racun.
• Cuci area gigitan atau sengatan dengan sabun dan air.
• Tempatkan kompres dingin atau kompres es di area yang digigit atau disengat selama sekitar 10 menit untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Bungkus es dengan kain bersih untuk melindungi kulit.
• Oleskan losion kalamin atau pasta soda kue dan air ke area tersebut beberapa kali sehari untuk meredakan gatal dan nyeri. Losion kalamin ini adalah sejenis krim antihistamin.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Batuk Kering Secara Alami

Sementara itu, jika reaksi yang ditimbulkan akibat digigit atau disengat serangga tergolong parah, segera periksakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Orang yang memiliki alergi tertentu mungkin mengalami reaksi yang lebih parah terhadap gigitan atau sengatan serangga.