KOMPAS.com – Menyentuh benda yang panas secara tidak sengaja atau tersiram air mendidih dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit.
Selain itu, bahan kimia berbahaya, matahari, radiasi, dan listrik juga bisa menyebabkan kulit terbakar.
Luka bakar menyebabkan sel-sel kulit mati. Kemudian, kulit yang rusak akan menghasilkan protein yang disebut kolagen untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Ketika kulit sembuh, area kulit yang terbakar akan menebal dan berubah warna hingga menyebabkan luka bakar.
Berapa lama kulit bersentuhan dengan panas dan suhu dari panas tersebut akan menentukan seberapa parah luka bakar yang diderita.
Baca juga: Luka Infeksi, Begini Cara Merawatnya
Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan tiga tingkatan, berikut adalah penjelasannya, sebagaimana dilansir dari Healthline, 28 September 2018.
1. Luka bakar tingkat pertama
Luka bakar tingkat pertama menyebabkan kerusakan pada epidermis dan dermis. Ia akan membuat kulit tampak memerah dan terasa sakit.
2. Luka bakar tingkat dua
Luka bakar tingkat dua menyebabkan kerusakan pada epidermis dan dermis. Ia juga membuat kulit tampak memerah, melepuh, dan terasa sakit.
3. Luka bakar tingkat tiga
Luka bakar tingkat tiga menyebabkan kerusakan pada epidermis, dermis, tulang, dan tendon. Ia akan mengubah kulit menjadi putih atau hitam dan merusak ujung saraf.
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bekas Luka, Bisa Pakai Bawang Merah
Luka bakar tingkat pertama dapat sembuh dengan sendirinya tanpa jaringan parut. Sementara itu, luka bakar tingkat dua dan tiga dapat meninggalkan bekas.
Perawatan luka bakar bergantung pada tingkat keparahan luka. Ingat, jangan mencoba perawatan rumahan apapun tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Untuk luka bakar tingkat dua, pengobatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: