KOMPAS.com – Ada banyak sekali jenis hewan yang menghuni planet Bumi. Meski sangat beraneka ragam, hewan-hewan tersebut memiliki kesamaan ciri.
Kesamaan ciri di antara hewan-hewan dapat dijadikan dasar untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi hewan.
Berdasarkan ada atau tidak adanya tulang belakang, hewan dibagi menjadi dua, yakni hewan vertebrata dan hewan avertebrata atau invertebrata.
Hewan avertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang, yakni ruas-ruas tulang yang merentang dari leher hingga ekor.
Selain tidak adanya tulang belakang, ciri-ciri lain hewan avertebrata yang membedakannya dengan hewan vertebrata adalah cara berkembang biak, susunan saraf, dan susunan organ tubuh.
Baca juga: 8 Wilayah Persebaran Fauna di Dunia
Dilansir dari Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri hewan avertebrata.
1. Susunan saraf
Susunan saraf hewan avertebrata terletak di bagian ventral atau perut, di atas saluran pencernaan.
2. Cara berkembang biak
Perkembangbiakan hewan averterbrata terjadi secara seksual dan aseksual. Hewan avertebrata yang berkembang biak secara seksual melibatkan sel kelamin jantan dan betina.
Sementara itu, hewan avertebrata yang berkembang biak secara aseksual tidak melibatkan sel kawin. Contoh hewan avertebrata yang berkembang biak secara aseksual adalah cacing pipih.
3. Susunan organ tubuh
Selain susunan saraf, susunan organ tubuh hewa avertebrata juga berbeda. Hewan avertebrata memiliki susunan organ tubuh yang masih sederhana.
Baca juga: Fauna Australis: Pengertian dan Contohnya
Hewan-hewan avertebrata dikelompokkan ke dalam enam filum, yakni porifera (hewan berpori), coelenterata (hewan berongga), vermes (cacing), arthropoda (hewan berbuku-buku), mollusca (hewan lunak), dan echinodermat (hewan berkulit duri).
Contoh hewan avertebrata dari kelompok porifera adalah Scypha, Euspongia, dan Poterion.