Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2021, 19:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Tsunami adalah serangkaian gelombang yang umumnya diakibatkan oleh perubahan vertikal dasar laut karena gempa bumi di bawah atau di dasar laut.

Gempa bumi mengakibatkan air laut yang luar biasa banyaknya berpindah tempat secara mendadak.

Letusan gunung berapi di laut, longsor di bawah laut, dan longsor di kawasan pantai juga dapat mengakibatkan tsunami.

Gelombang tsunami bergerak keluar dari sumbernya ke segala arah. Gelombanya bisa sangat panjang hingga menyebrangi lautan.

Di laut dalam, gelombang tsunami dapat bergerak dengan kecepatan 1.000 km per jam, sedangkan di kawasan pantai, tsunami akan melambat.

Baca juga: Indonesia Berisiko Terkena Tsunami, Pahami Cara Mengantisipasi Tsunami

Indonesia terletak di kawasan yang memiliki aktivitas seismik yang tertinggi sehingga gempa bumi sering terjadi.

Hal ini diakibatkan oleh wilayah Indonesia yang dikelilingi oleh area pertemuan lempeng tektonik dan gempa bumi terjadi pada area pertemuan kedua lempeng tersebut.

Dilansir dari buku Pengantar Pengetahuan tentang Risiko, di Indonesia, terdapat tiga kawasan lempeng utama yang dapat mengakibatkan tsunami, yakni:

1. Lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia

2. Lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Pasifik

3. Lempeng Pasifik bertemu dengan lempeng Filipina

Tsunami dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi manusia. Ia dapat memakan korban jiwa, menghancurkan berbagai bangunan, menghapus pantai, mengubah garis pantai, dan lain-lain.

Baca juga: Mengenal Potensi Tsunami Selat Sunda dan Letusan Gunung Krakatau di Masa Lalu

Tidak ada yang bisa memprediksi terjadinya gempa bumi dan tsunami. Namun, masyarakat bisa melakukan upaya-upaya mitigasi untuk meminimalisasi risiko saat gempa bumi dan tsunami terjadi.

Salah satu cara untuk mengurangi dampak tsunami di antaranya adalah mengetahui bahaya tsunami, termasuk tanda-tanda alam.

Penting pula untuk memiliki rencana respons sehingga dapat bereaksi dengan cepat dan tepat saat terjadi gempa bumi yang diikuti peringatan tsunami.

Ini berarti masyarakat harus memahami evakuasi tsunami, tujuan evakuasi, dan mengetahui cara mendapatkan informasi seputar tsunami.

Baca juga: Cara Kerja Tsunami Early Warning System

Selain faktor-faktor tersebut, upaya mitigasi lain yang dapat dilakukan adalah membuat perencanaan jangka panjang untuk tata ruang dan infrastruktur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com