KOMPAS.com – Kelainan karena darah tidak dapat membeku disebut hemofilia. Kondisi ini menyebabkan pendarahan yang berlebihan.
Orang dengan kelainan hemofilia mudah mengalami pendarahan dan butuh waktu lama agar darahnya membeku.
Selain itu, mereka juga dapat mengalami pendarahan spontan atau internal dan sering kali mengalami nyeri hingga sendi bengkak.
Terdapat tiga jenis hemofilia, yakni hemofilia A, B, dan C. Hemofilia A adalah jenis hemofilia yang paling umum dan disebabkan oleh kekurangan faktor VIII.
Kemudian, hemofilia B adalah jenis hemofilia yang disebabkan oleh kekurangan faktor IX dan hemofilia C adalah bentuk ringan dari penyakit yang disebabkan oleh kekurangan faktor XI.
Baca juga: Penyandang Hemofilia A Mencapai 2.000 Orang, Apa Obatnya?
Terdapat beberapa jenis hemofilia dan sebagian besarnya diturunkan. Sekitar 30 persen orang dengan hemofilia tidak memiliki riwayat keluarga dengan kelainan tersebut.
Dilansir dari Mayo Clinic, orang-orang tersebut mengalami perubahan tak terduga pada salah satu gen yang terkait dengan hemofilia.
Kondisi langka yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang faktor pembekuan dalam darah dikaitkan dengan kehamilan, kondisi autoimun, kanker, dan sklerosis ganda.
Tingkat gejala hemofilia bergantung pada keparahan defisiensi faktor yang dialami. Orang dengan defisiensi ringan dapat mengalami pendarahan jika cedera, namun orang dengan defisiensi parah dapat mengalami pendarahan tanpa alasan.
Dilansir dari Healthline, pendarahan spontan dapat menimbulkan beberapa gejala berikut:
Baca juga: 6 Penyebab Buang Air Besar Keluar Darah
1. Darah dalam urin
2. Darah dalam tinja
3. Memar yang dalam dan besar
4. Pendarahan berlebihan
5. Gusi berdarah