Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Detik-detik Virus Corona Menyerang Sel | Efek jika Anak Sering Dimarahi

Kompas.com - 26/08/2021, 07:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Rabu (25/8/2021) dan Kamis (26/8/2021) adalah rekaman detik-detik virus corona mengamuk dan menyerang sel otak kelelawar.

Menurut peneliti, apa yang dilakukan virus corona pada sel otak kelelawar sama seperti saat mereka menyerang manusia.

Masih terkait Covid-19, peneliti menemukan senyawa laktoferin yang ada pada ASI dan suplemen makanan yang berasal dari susu sapi bisa mengurangi infeksi virus corona SARS-CoV-2.

Menurut laporan BMKG, dalam 20 hari ke depan sejumlah wilayah harus mewaspadai hujan lebat dan cuaca ekstrem, khususnya di wilayah Barat dan Utara Indonesia.

Di dalam kondisi lelah dan stres, orangtua tak jarang habis kesabaran dalam menghadapi tingkah anak dan akhirnya berujung dimarahi. Tahukah Anda, memarahi anak bukan solusi, ini justru akan membuat masalah lebih buruk.

Baca juga: [POPULER SAINS] Apa Itu Covid-22? | yang Terjadi Jika Suhu Bumi Naik 2 Derajat Celsius

Berikut rangkumannya:

1. Detik-detik virus corona menyerang sel

Ahli virologi dari Institut Pasteur di Paris, Sophie-Marie Aicher dan Delphine Planas berhasil merekam perilaku mikroskopis virus corona SARS-CoV-2 yang mengamuk ketika menginfeksi sel otak kelelawar.

Perilaku yang dilakukan virus corona saat menginfeksi sel kelelawar ini sama seperti ketika menginfeksi manusia.

Dalam video berdurasi 10 menit ini, Anda dapat melihat detik-detik virus corona mengintai targetnya, bersiap memangsa dengan sembunyi-sembunyi dan presisi menyerang perlindungan buruannya, hingga membuat sel inang mati.

Tonton video dan baca selengkapnya di sini:

[Video] Detik-detik Virus Corona Menyerang Sel Otak

2. Daftar wilayah waspada hujan dan cuaca ekstrem 20 hari ke depan

Meski sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, tetapi sebagian wilayah lainnya justru harus mewaspadai curah hujan intensitas sedang hingga lebat.

Berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), 85 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada akhir Agustus 2021 ini.

Sebagian besar wilayah Selatan Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan atas kekeringan.

Untuk wilayah bagian Barat dan Utara Indonesia justru harus waspada curah hujan tinggi bahkan berpotensi cuaca ekstrem.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com