Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2020 Tahun Terpanas di Indonesia dan Dunia, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 07/08/2021, 17:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun 2020 menjadi salah satu dari tiga tahun terpanas di Indonesia dan dunia.

Hal ini tergambar dari sejumlah fakta yang dirilis World Meteorological Organization (WMO) yang menunjukkan suhu tahun 2020 menjadi salah satu dari tiga tahun terpanas yang pernah tercatat, meski terjadi La Nina.

Selain itu, temperatur rata-rata global permukaan bumi saat ini sudah mencapai  1,2 derajat Celsius,

Suhu ini disebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan global pada tahun 1850-an.

Di Indonesia sendiri, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun terpanas kedua dalam catatan.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Suhu Terpanas di Bumi Ada di Tempat Ini

 

Pengamatan dari 91 stasiun BMKG menunjukkan suhu rata-rata permukaan pada tahun 2020 lebih tinggi 0,7 derajat Celcius dari rata-rata periode referensi tahun 1981-2010.

Situasi ini, kata dia, memicu pergeseran pola musim dan suhu udara yang mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.

Salah satunya adalah kejadian kebakaran hutan dan lahan yang tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi kekeringan yang ekstrem, tetapi juga menyebabkan peningkatan emisi karbon dan partikulat ke udara.

Baca juga: 2020 jadi Tahun Terpanas dalam Catatan Sejarah Iklim Bumi

 

“Saya berharap fakta-fakta ini dapat perhatian kita bersama guna mencegah pemanasan global semakin parah,” kata Dwikorita dalam webinar yang digelar Deputi Bidang Klmatologi, BMKG, Jumat (6/8/2021).

Dengan adanya fakta-fakta ini, BMKG pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kecakapan sumber daya manusianya dan keandalan teknologinya untuk observasi, processing, analisis, prakiraan, prediksi, proyeksi dan peringatan dini.

Semua hal ini diharapkan agar tren dan anomali iklim dan cuaca, serta potensi kejadian ekstrem dapat terdeteksi lebih dini.

Harapannya, upaya antisipasi dan mitigasi sebagai potensi dari akibat pemanasan global, dapat bersama dilakukan oleh semua pihak, secara lebih cepat, tepat, dan akurat.

Baca juga: California Catat Suhu Terpanas di Bumi, Capai 54,4 Derajat Celsius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com