KOMPAS.com - Virus corona SARS-CoV-2 dapat mengakibatkan berbagai gejala fatal begitu virus masuk dan menyerang tubuh manusia.
Sesak napas adalah salah satu dampak paling berbahaya dan ditakuti orang saat tertular Covid-19.
Kesulitan bernapas, sesak napas, dan nyeri dada adalah tanda virus menyebar dengan cepat melalui saluran pernapasan.
Sesak napas sering juga menjadi tanda keparahan pasien Covid-19 yang mungkin memerlukan pertolongan medis darurat.
Bagi beberapa orang, gejala sesak napas tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun kendati demikian, gejala sesak napas cederung meresahkan dan tidak nyaman.
Baca juga: 5 Tanda Covid-19 Sudah Menyebar ke Paru-paru, Termasuk Sesak Napas
Dilansir Times of India, Kamis (1/4/2021), intensitas dan sensasi sesak napas pada masing-masing pasien Covid-19 bisa berbeda.
Namun, kebanyakan orang yang positif Covid-19 dan mengalami sesak napas mengaku terus menerus merasa sesak atau terengah-engah setiap beberapa detik.
Dalam beberapa kasus, sesak napas juga menyulitkan orang untuk mengambil napas panjang dan menghela napas.
Kondisi ini dapat berubah menjadi sensasi sesak atau nyeri tiba-tiba, terutama saat dia mulai mencoba menarik napas dan menghembuskannya.
Diferensiasi paling mencengangkan untuk sesak napas pada kasus Covid-19 bisa jadi adalah keadaan Anda mengalami masalah.
Meskipun napas Anda sering terengah-engah saat melakukan aktivitas yang berat secara fisik, sesak napas dapat menyerang saat seseorang istirahat. Ini terjadi jika ada peradangan aktif yang disebabkan oleh virus.
Seperti kita tahu, Covid-19 memiliki berbagai macam gejala. Antara satu pasien dengan pasien lainnya, sangat mungkin memiliki gejala berbeda.
Nah, setiap gejala yang dialami pasien sangat bergantung pada cara virus menginfeksi organ vital Anda.
Sesak napas kerap ditemui jika terjadi peradangan dan gangguan pada fungsi paru-paru.
Saat virus corona SARS-CoV-2 menyerang jaringan dan lapisan paru-paru, virus dapat menyebar dengan cepat dan merusak saluran udara.