KOMPAS.com- Seperti diketahui, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer bersama BioNTech adalah kandidat vaksin unggulan yang memiliki kemanjuran tinggi.
Namun, salah satu persoalan dari vaksin Pfizer yang dihadapi banyak negara di dunia adalah sistem penyimpanannya yang memerlukan lemari pendingin dengan suhu yang sangat rendah.
Data baru yang menjanjikan telah menunjukkan bahwa vaksin Pfizer mungkin dapat mengatasi persyaratan penyimpanan yang sangat dingin.
Mengingat penelitian baru mengisyaratan seberapa efektif suntikan vaksin virus corona berbasis messenger RNA (mRNA) itu.
Baca juga: Harus Tetap Sedingin Es, Distribusi Vaksin Covid-19 Pfizer Akan Gunakan Teknologi Ini
Dilansir dari Business Insider, Senin (22/2/2021), saat ini Pfizer dan BioNTech sedang mencari persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat agar dapat menyimpan vaksin Covid-19 pada suhu yang lebih tinggi.
Data baru dari Pfizer menunjukkan hasil vaksin injeksi yang mereka kembangkan, dapat disimpan pada suhu antara minus 13 derajat dan 5 derajat Fahrenheit (minus 25 derajat hingga minus 5 derajat Celcius) hingga dua minggu.
Artinya, dari data yang ditunjukkan Pfizer menunjukkan bahwa suhu tersebut sebagai alternatif atau pelengkap untuk penyimpanan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang semestinya disimpan dalam freezer dengan suhu sangat rendah.
Baca juga: WHO: Vaksin Covid-19 Pfizer Menjanjikan, tapi Ada Tantangan Cold Chain