KOMPAS.com- Setahun sudah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Di penghujung tahun 2020, saat vaksin corona mulai membawa harapan baru, Inggris mengumumkan kemunculan varian baru virus corona.
Kegemparan ini terjadi dan berimbas pada penutupan akses dari dan ke Inggris untuk mencegah penyebaran virus corona baru.
Sejak menjadi pandemi global awal tahun 2020, hingga saat ini, virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi lebih dari 83 juta orang di seluruh dunia.
Bahkan, varian baru virus corona tersebut tak hanya muncul di Inggris, tetapi juga dilaporkan muncul di Afrika Selatan.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Inggris, Bagaimana Ilmuwan Menemukannya?
Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi dan mungkinkah varian baru virus corona muncul di Indonesia?
Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkapkan potensi munculnya strain baru dari mutasi virus corona SARS-CoV-2 bisa saja terjadi, termasuk di Indonesia.
Kondisi kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, bisa dibilang tak terkendali. Dicky mengatakan angka test positivity rate berada sekitar 29 persen.
"Idealnya, di bawah 5 persen, kalau lebih dari 10 persen artinya situasi pandemi tidak terkendali akibat TLI (tes-lacak-isolasi) yang tidak memadai," ungkap Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/1/2021).