Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Hilang 80 Tahun, Rhododendron loerzingii Ditemukan Kembali di Indonesia

Kompas.com - 20/10/2020, 16:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Y. Michael Mambrasar

RHODODENDRON vireya merupakan salah satu kelompok tumbuhan penting di kawasan floristik Malesiana khususnya di pegunungan karena menjadi bagian dari kelompok penyusun vegetasi pada zona pegunungan hingga zona alpin. Keindahan bunganya telah menjadikannya sebagai salah satu tanaman hias populer di Eropa, Amerika, Australia dan juga New Zealand.

Sayangnya, tumbuhan ini belum dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. Padahal, diperkirakan terdapat lebih dari 200 jenis Rhododendron yang tumbuh di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan 80 persennya merupakan tumbuhan endemik.

Sebagai peneliti yang bertanggung jawab melakukan penelitian pada kelompok tumbuhan ini, saya telah mendata semua informasi seperti jumlah jenis, sebaran maupun habitat baik yang ada di Indonesia maupun di luar. Terkait sebaran kelompok tumbuhan ini di pulau Jawa, sebenarnya juga telah terekam dengan baik melalui penelitian-penelitian yang telah dan masih terus dilakukan di pulau Jawa.

Selain itu, komunikasi juga dibangun dengan para pendaki untuk mendapatkan informasi keberadaan Rhododendron di setiap gunung yang didaki. Dari foto-foto lapangan yang diperoleh dari para pendaki, diketahui bahwa beberapa jenis Rhododendron masih eksis di habitat alaminya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari spesimen di Herbarium Bogoriense dan juga literatur, diketahui bahwa terdapat tujuh spesies, satu varietas dan satu silangan di alam Rhododendron tersebar di pulau Jawa.

Adapun jenis Rhododendron yang tersebar di Jawa adalah Rhododendron javanicum (Blume) Benn, Rhododendron javanicum (Blume) Benn var. teysmanii (Miq.) Argent, Rhododendron malayanum jack, Rhododendron retusum (Blume) Benn, Rhododendron album Blume, Rhododendron citrinum (Hassk.) Hassk, Rhododendron zollingeri J.J.Sm.

Lalu, ada juga varietas Rhododendron loerzingii J.J.Sm., dan Rhododendron xwihelminae Hochf. yang merupakan silangan di alam antara R. javanicum dan R. malayanum.

Dari sembilan jenis yang tersebar di Jawa, Rhododendron loerzingii dan Rhododendron xwihelminae merupakan dua jenis yang menurut saya sangat menarik.

Kedua jenis ini sudah tidak ditemukan lagi di alam untuk waktu yang sangat lama. Bahkan, Rhododendron xwihelminae hanya dikenal melalui spesimen yang tersimpan di Swiss dan tidak pernah ditemukan lagi di alam.

Kembalinya Rhododendron loerzingii

Pada awal Oktober 2020, sekelompok pendaki dari PTPN IX/PG MODJO yang beranggotakan Taufan Rahmadi Aji, Dwi Hardiyanto, Dwi Hanggar Jito, Purna Irawan dan Agung Handono melakukan pendakian di salah satu gunung di Jawa.

Berkat komunikasi yang baik dengan peneliti di Pusat Penelitian Biologi-LIPI, kelompok ini berhasil menemukan satu jenis Rhododendron yang dalam pengamatan saya merupakan Rhododendron loerzingii, yaitu salah satu tumbuhan endemik Jawa yang selama ini dianggap telah punah di alam.

Anggapan ini didasarkan pada beberapa alasan: Pertama, Rhododenron loerzingii merupakan tumbuhan endemik Jawa yang sebarannya terbatas hanya di dua gunung dan tidak ada informasi tentang keberadaannya di alam sejak terakhir dikoleksi pada tahun 1927. Bahkan, eksplorasi LIPI pada tahun 2009 tidak menemukannya lagi di habitat alaminya.

Kedua, gunung-gunung yang menjadi habitat Rhododenron loerzingii saat ini rusak akibat kebakaran hutan dan perluasan lahan pertanian. Selain itu, berdasarkan hasil diskusi dengan peneliti yang melakukan eksplorasi pada tahun 2009, diketahui juga bahwa masyarat sekitar memanfaatkan batang pohon Rhododendron loerzingii sebagai kayu bakar.

Rhododendron loerzingii sendiri pertama kali dideskripsi sebagai tumbuhan jenis baru bagi sains pada tahun 1914 oleh Johannes Jacobus Smith (J.J. Sm), botanis berkebangsaan Belanda yang pernah menjabat sebagai direktur Kebun Raya Bogor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com