Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Landak Jawa, Satwa Dilindungi dan Durinya Kaya Nutirisi

Kompas.com - 04/07/2020, 12:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Hewan endemik Indonesia yaitu Landak Jawa ternyata memiliki manfaat nutrisi yang baik dalam durinya, dan dipergunakan untuk menyembuhkan sakit gigi.

Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wartika Rosa Farida.

Landak Jawa (Hystrix javanica F Cuvier,1823) merupakan mamalia endemik Indonesia. Landak Jawa ini tergolong ordo Rodentia, suku Hysticidae.

Di Indonesia, mamalia liar yang satu ini penyebarannya tidak hanya endemik di Pulau Jawa saja. Melainkan, penyebarannya juga tersebar hingga Madura, Bali, Sumbawa, Lombok, Flores dan Tonahdjampea.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Tubuh Penuh Duri, Bagaimana Cara Landak Kawin?

Fakta menarik tentang Landak Jawa

Dijelaskan Wartika dalam keterangan resmi di akun instagram LIPI Indonesia, Landak Jawa ini membuat lubang-lubang sarangnya sedalam lima meter di dalam tanah.

Landak ini merupakan satwa terestrial, nokturnal, berpasangan atau hidup dalam kelompok keluarga.

"Indra penglihatannya lemah, sedangkan indra penciumannya tajam," kata dia.

LIPI melepasliarkan sebanyak 30 ekor landak jawa (Hystrix Javanica) di Taman Nasional Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah.dok. LIPI LIPI melepasliarkan sebanyak 30 ekor landak jawa (Hystrix Javanica) di Taman Nasional Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah.

Baca juga: 30 Landak Jawa di Lepas ke Alam Liar dalam Rangka Hari Cinta Puspa

Uniknya lagi, satwa pengerat yang satu ini suka sekali menggerogoti batu atau kayu keras. Hal ini dilakukannya untuk mengurangi pertumbuhan giginya. Ternyata, landak ini di dalam penangkaran bisa hidup hingga 27 tahun lamanya.

Sementara, masa landak betina mengalami masa bunting terjadi selama sekitar 100-112 hari dengan jumlah anaka per kelahiran 1-3 ekor.

Pusat Penelitian Biologi LIPI telah melakukan penelitian terhadap Landak Jawa ini dari berbagai aspek, seperti kebutuhan nutrisi, perilaku, anatomi-fisiologi, dan reproduksi.

Dari kegiatan penelitian tersebut, telah didapatkan teknik perkembangbiakan Landak Jawa, hingga menghasilkan generasi kedua (F2) sejumlah 100 ekor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com