Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus di Belanda, Virus Corona Mungkin Berasal dari Cerpelai

Kompas.com - 24/06/2020, 19:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Para ilmuwan menyakini penyebaran Covid-19 yang kini menjadi pandemi  berasal dari transmisi virus corona dari hewan ke manusia. Episenter awal adalah Wuhan di China, dari sebuah pasar yang menjual hewan liar untuk dikonsumsi.

Sejauh ini kelelawar disebut sebagai inang dari virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19. Meski demikian, para ilmuwan belum menetapkan hewan apa yang menjadi inang dari virus corona dan menyebarkan ke manusia. Beberapa jenis hewan memang sedang dicurigai.

Kini Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove meyebutkan, sebuah penelitian di Eropa utara menunjukkan manusia mungkin terinfeksi virus corona dari hewan mink atau cerpelai.

Pemerintah Belanda melaporkan dua kemungkinan kasus pada bulan Mei 2020, di mana manusia diyakini telah terinfeksi virus dari cerpelai yang diternakkan untuk diambil bulunya.

"Ada beberapa mink yang telah ditemukan positif di Belanda dan di Denmark," kata Van Kerkhove, seperti dilansir dari Science Alert, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Benarkah Mutasi Membuat Virus Corona Lebih Menular, Ini Kata Peneliti

"Dari penyelidikan yang saat ini masih berlangsung, sepemahaman kami, ada orang yang telah menginfeksi cerpelai dan pada gilirannya para cerpelai ini menginfeksi beberapa orang," tambahnya.

Analisis sejauh ini menemukan bahwa ada kesamaan kuat antara virus pada pekerja peternakan yang terinfeksi dengan virus pada cerpelai. Ini membuat masuk akal bahwa virus telah tertransmisi antar spesies.

"Berdasarkan perbandingan ini dan posisi bentuk virus dalam silsilah keluarga virus, para peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan satu anggota staf di sebuah peternakan telah terinfeksi oleh cerpelai," ungkap pemerintah Belanda dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari National Geographic.

Baca juga: Media Australia Sebut Indonesia Hotspot Baru Corona, Ini Tanggapan Ahli

Kejadian tersebut membuat cepelai yang berada di tiga peternakan yang berada satu wilayah di bagian selatan Belanda telah dilakukan pengujian, dan hasilnya positif Covid-19.

Ada lebih dari 800.000 cerpelai yang hidup di peternakan Belanda. Pada alam liar, hewan yang mirip musang ini hidup di dekat air.

Bulu lembut mereka menjadi pasar untuk produk pakaian, terutama pada China yang merupakan importir utama bulu cerpelai. Menurut Kementerian Pertanian, Kualitas Alam, dan Pangan Belanda, industri ini menghasilkan sekitar 100 juta dolar AS per tahun.

Setelah cerpelai di beberapa peternakan Belanda ditemukan memiliki virus corona, pemerintah melarang aktivitas pengambilan bulu cerpelai, pembersihan kotoran hewan, dan keluarnya hewan lain dari peternakan yang terinfeksi.

Para pejabat awalnya mengira cerpelai di peternakan itu mendapat virus dari manusia. Tetapi berdasarkan analisis genom, mereka sekarang menduga pekerja peternakan yang menderita Covid-19 memang tertular dari cerpelai.

Pekan ini, pemerintah Belanda juga melaporkan kucing liar kemungkinan menjadi penyebar virus corona antar peternakan cerpelai yang ada di wilayah tersebut.

Mereka mencatat patogen yang diidentifikasi di dua peternakan cerpelai yang terinfeksi virus tampak berkaitan. Ternyata tiga dari 11 kucing yang berkeliaran di wilayah peternakan tersebut memiliki antibodi terhadap virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com