Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus di Belanda, Virus Corona Mungkin Berasal dari Cerpelai

Kompas.com - 24/06/2020, 19:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

"Sambil menunggu penelitian lebih lanjut, pemilik peternakan cerpelai disarankan untuk memastikan bahwa kucing tidak bisa masuk atau keluar dari lokasi," kata pemerintah Belanda.

Baca juga: Kasus Virus Corona Meningkat Lagi, Warga Beijing Khawatir

Jika kasus penularan dari mink ke manusia tersebut dikukuhkan, ini bisa menjadi penemuan pertama kasus penularan dari hewan ke manusia.

Staf peternakan yang terinfeksi Covid-19 kini telah pulih. Sementara, otoritas Belanda memperkenalkan peraturan kesehatan dan keselamatan yang baru bagi peternakan mink.

Pada peternakan yang ditemukan memiliki mink yang terinfeksi, pengunjung tidak diperbolehkan untuk masuk ke area kandang. Para pekerja pun harus menggunakan alat pelindung diri.

Selain itu, peternakan juga harus segera melapor kepada pemerintah jika ditemukan cerpelai yang menunjukkan gejala Covid-19.

Peneliti Belanda kini sedang membandingkan sampel genetik yang diambil dari staf peternakan yang sakit, dari orang yang terinfeksi di sekitar peternakan tersebut, juga dari cerpelai yang terinfeksi.

Hal ini sebagai upaya untuk melacak pohon keluarga virus dan lebih memahami rantai penularan yang terjadi di sana.

Baca juga: Inggris Mulai Uji Tes Air Liur No Swab untuk Temukan OTG Corona

Sebelum cerpelai ada beragam kasus hewan yang terinfeksi Covid-19, yaitu pada anjing, kucing, singa, dan harimau. Meskipun, belum ada bukti bahwa hewan-hewan itu telah menularkan virus corona ke manusia.

Di sisi lain, kelelawar diyakini sebagai hewan yang berpotensi menjadi inang dari virus corona penyebab Covid-19. Sebab genom virus yang ada pada kelelawar tapal kuda memiliki kemiripan 96 persen dengan virus corona yang kini beredar di masyarakat.

Kendati demikian, para ilmuwan belum menetapkan bahwa virus bertransmisi langsung dari kelelawar ke manusia. Bahkan trenggiling yang juga diyakini menjadi inang perantara, belum dipastikan apakah benar-benar menularkan virus ke manusia.

Saat ini pemerintah Belanda tengah mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat untuk persoalan penyebaran virus di peternakan cerpelai. Namun Ahli Airologi dari University of California Davis One Health Institute, Brian Bird menekankan, perlu untuk tetap memantau spesies hewan lainnya di masa mendatang karena bisa juga berpotensi terjadi kasus yang sama.

"Kita harus tetap berpikiran terbuka dan menjaga radar kita tetap waspada," kata Brian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com