Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Bisa Hasilkan Keluarga Tangguh, Seperti Apa dan Bagaimana Prosesnya?

Kompas.com - 09/06/2020, 18:34 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.comPandemi Covid-19 bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilewati. Baik jika Anda belum menikah, sudah menikah, atau berkeluarga.

Namun, bukan berarti pandemi seperti Covid-19 tidak bisa menghasilkan sesuatu yang positif. Hal itu diungkapkan oleh psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi.

“Pada sebuah keluarga, pandemi bisa menghasilkan family resilience atau ketangguhan keluarga,” tuturnya dalam webinar “Adaptasi Normal Baru dari Perspektif Sains, Kesehatan dan Psikologi” yang diadakan The Melting Pot, Senin (8/6/2020).

Baca juga: 3 Fase Psikologis Manusia Hadapi New Normal

Family resilience, lanjutnya, adalah kondisi di mana sebuah keluarga bangkit dari keterpurukan atau hal-hal negatif selama pandemi menjadi sebuah keluarga yang lebih kuat.

Apa saja yang dibutuhkan untuk sebuah keluarga mencapai family resilience? Vera menyebutkan ada tiga hal yang terbentuk pada situasi sulit seperti pandemi saat ini.

1. Family belief system

Sebuah keluarga baiknya memandang masalah sebagai tantangan yang harus dihadapi bersama.

“Semua krisis bisa dihadapi, dan tahu bagaimana cara menghadapinya dengan resources yang ada,” tutur Vera.

Baca juga: Ahli Peringatkan, Virus Corona Bukan Pandemi Terakhir dari Hewan Liar

Selain itu, family belief system juga berkaitan dengan harapan yang dimiliki dan fokus terhadap potensi yang ada di keluarga.

“Kemudian, percaya pada kekuatan yang lebih besar atau spirituality,” tambahnya.

2. Organizational patterns

Sebuah keluarga bisa menjadi tangguh apabila memiliki fleksibilitas, mampu beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan baru.

“Saling dukung, berkolaborasi, dekat secara emosional satu sama lain. Sebuah keluarga juga sadar akan sumber daya sosial dan ekonominya,” terang Vera.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

3. Communication/ problem solving

Komunikasi adalah poin yang sangat penting dalam hubungan keluarga. Berbicara dengan jelas, memperjelas jika ada ambigu adalah hal-hal yang wajib dilakukan.

“Keluarga juga harus terbuka secara emosional, saling berempati. Mampu memecahkan masalah bersama, mampu menegakkan dan mencapai tujuan,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com