Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Peringatkan, Virus Corona Bukan Pandemi Terakhir dari Hewan Liar

Kompas.com - 09/06/2020, 10:07 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Kita telah menciptakan "badai" untuk penyakit dari satwa liar menyebar ke manusia dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, para ilmuwan memperingatkan.

Perambahan hutan mempercepat proses itu.

Pandangan ini datang dari para ahli kesehatan global yang mempelajari bagaimana dan di mana penyakit baru muncul.

Sebagai bagian dari upaya itu, mereka sekarang telah mengembangkan sistem pengenalan pola untuk memprediksi penyakit hewan liar mana yang paling berisiko bagi manusia.

Baca juga: Cegah Corona, Jaga Jarak dari Covid-19 Kenapa Tiap Negara Berbeda?

Upaya ini dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Liverpool, Inggris, namun itu merupakan bagian dari upaya global untuk mengembangkan cara untuk mempersiapkan dengan baik penangangan pandemi di masa mendatang.

"Selama 20 tahun terakhir, kita memiliki enam ancaman signifikan - SARS, MERS, Ebola, flu burung dan flu babi," ujar Profesor Matthew Baylis dari Universitas Liverpool kepada BBC News.

"Kita telah menghindari lima peluru, namun yang keenam mengenai kita.

"Dan ini bukan pandemi terakhir yang akan kita hadapi, jadi kita perlu untuk menilik penyakit dari alam liar secara lebih dekat."

Sebagai bagian dari pemeriksaan, dia dan koleganya telah mendesain sistem prediksi pola yang menyediakan data tentang penyakit alam liar yang sudah kita ketahui.

Dari ribuan bakteri, parasit dan virus yang telah diketahui sains, sistem ini mengidentifikasi petunjuk yang terkubur dalam jumlah dan jenis spesies yang mereka infeksi.

Sistem itu menggunakan petunjuk-petunjuk tersebut untuk menyorot mana yang paling mengancam manusia.

Jika sebuah patogen ditandai sebagai prioritas, para ilmuwan bisa langsung melakukan penelitian untuk menemukan pencegahan atau perawatan sebelum wabah terjadi.

"Ini akan menjadi langkah lain, selain mencari tahu penyakit mana yang bisa menjadi pandemi, namun kita telah membuat kemajuan dalam langkah pertama ini," ujar Baylis.

Pelajaran dari karantina wilayah

Banyak ilmuwan menyepakati bahwa perilaku kita - khususnya penggundulan dan perambahan hutan yang kita lakukan dan mempengaruhi habitat satwa liar yang beragam - membantu penyakit menyebar dari hewan ke manusia lebih sering.

Visualisasi dibuat oleh Maya Wardeh. Masing-masing mewakili penyakit yang disebar lebih dari satu spesies. Visualisasi dibuat oleh Maya Wardeh. Masing-masing mewakili penyakit yang disebar lebih dari satu spesies.

Menurut Profesor Kate Jones dari University College London, bukti secara luas menunjukkan bahwa ekosistem yang diubah manusia menjadi ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang lebih rendah, seperti lanskap pertanian atau perkebunan, sering dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak infeksi pada manusia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com