JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2025 bisa menjadi masa terbaik untuk perkembangan sektor perumahan residensial atau rumah tapak. Meskipun demikian, beberapa syarat penting harus terpenuhi.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menyampaikan, sejak tahun 2013 silam, siklus pertumbuhan properti di Indonesia memang mengalami perlambatan.
Semua kondisi diperparah dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang memperburuk pertumbuhan berbagai sektor termasuk properti.
Namun, tiga tahun pasca terjadinya pandemi, sektor perumahan sudah hampir melewati masa pemulihan (recovery).
Baca juga: Sederet Tren Pasar Rumah Tapak di Jabodetabek
Keadaan bisa semakin membaik di tahun 2025 mendatang asalkan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di dalam negeri tetap terjaga.
“Jika asumsi pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur terjaga, suku bunga tidak terlalu berfluktuasi rasanya sektor residensial atau rumah tapak ini bisa menjadi era boom atau masa terbaiknya mulai dari tahun depan,” ungkap Ferry dalam Webinar Property Outlook 2024, Selasa (27/2/2024).
Baca juga: Harga Properti Residensial Naik, Aktor Utamanya Tiga Kota Ini
Berbeda dengan sektor residensial, Ferry mengatakan, beberapa sektor properti lain seperti perkantoran dan apartemen masih belum stabil. Bahkan kedua sektor ini menghadapi banyak tantangan di tahun 2023.
“Sektor perkantoran saat ini masih tertinggal. Sedangkan sektor apartemen belum terlalu bagus,” paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.