KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai jumlah bendungan yang ada di Indonesia masih jauh dari kata mencukupi.
Padahal, keberadaan bendungan sangat dibutuhkan untuk ketahanan air dan pangan, terutama di kawasan lumbung pangan.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut), pada Jumat (23/02/2024).
"Kita ini masih sangat kurang sekali masalah jumlah bendungan yang kita miliki. Seperti perbandingan, Korea memiliki 20.000, RRT China memiliki 98.000, kita memiliki 292 bendungan saja," jelasnya dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Dengan kondisi itu, Kepala Negara berpesan kepada pemerintahan yang akan datang untuk berkonsentrasi dan memprioritaskan urusan pengelolaan air, pangan, dan energi.
"Karena memang nanti pangan, energi, itu akan menjadi rebutan semua negara," pungkasnya.
Baca juga: Bendungan Sepaku Semoi Diresmikan Pertengahan Maret Ini
Sebelumnya pernah diberitakan bahwa sebanyak 19 Proyek Strategis Nasional (PSN) bendungan di Indonesia ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, sebanyak 12 proyek bendungan ditarget rampung pada periode Januari-Oktober 2024, meliputi:
Sementara 7 proyek bendungan lainnya ditarget rampung pada periode Oktober-Desember 2024, berikut daftarnya:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.