Harga Sewa Stabil, Pemilik Mal Naikkan "Service Charge"

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tingkat kunjungan mal-mal di Jakarta semakin membaik pasca pandemi Covid-19, namun harga sewa mal tetap stabil.

Kebijakan ini diambil oleh pengelola demi mempertahankan tenant-tenant yang sudah menyewa ruang ritel.

Cushman & Wakefield mencatat, tarif sewa tetap stabil selama Kuartal IV-2023 yakni Rp 808.500 per meter persegi per bulan.

Meskipun demikian, terjadi peningkatan dalam service charge atau biaya layanan rata-rata menjadi Rp 194.300 per meter persegi per bulan atau naik dua persen secara tahunan.

Baca juga: Tahun Ini, Jakarta Bakal Punya Tiga Mal Baru

“Stabilitas tarif sewa dan peningkatan service charge dapat mengindikasikan strategi berimbang dari pemilik mal untuk mempertahankan penyewa dan tetap menjaga aliran pendapatan sebagai respon terhadap inflasi biaya operasional,” ungkap Senior Analyst, Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Victorina Arif.

Dari segi penyewa, tenant makanan dan minuman atau food and beverage (F&B), masih menjadi tenant yang paling aktif menyewa.
Baca juga: Event Spesial, Bikin Jumlah Pengunjung Mal di Surabaya Melonjak

Selain itu, tenant produk kecantikan dan gaya hidup serta tempat hiburan anak juga banyak menyewa ruang ritel di Jakarta.

Victorina menambahkan, brand-brand internasional yang gencar melakukan ekspansi di Indonesia juga membuat tingkat hunian pasar ritel di Jakarta naik.

“Ekspansi brand internasional, baik di mal yang sudah ada maupun yang baru direnovasi, meningkatkan tingkat hunian rata-rata di pasar ritel Jakarta sebesar 1,5 persen secara tahunan,” pungkasnya.