Konstruksi "Flyover" Sei Ladi Mulai Dikerjakan

BATAM, KOMPAS.com - Badan Pengusahaan (BP) Batam saat ini telah memulai pembangunan flyover Sei Ladi, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau.

Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran konektivitas dan memangkas biaya logistik. Sementara bagi wisatawan dan masyarakat, kelancaran mobilitas juga diperlukan untuk kenyamanan.

"Flyover Sei Ladi merupakan salah satu upayanya kami untuk menghilangkan kemacetan di kawasan Sei Ladi, atau tepatnya jalan Gajahmada. Terutama kemacetan yang sering timbul pada jam-jam sibuk di pagi hari maupun sore hari saat pulang kerja," kata Kepala BP Batam M Rudi, Rabu (10/1/2024).

Rudi mengatakan, apabila akses jalan selesai, tentunya akan berdampak pada perekonomian Batam kedepannya.

Kepala Sub Direktorat Pembangunan Kepelabuhanan dan Bandara BP Batam Boy Zasmita, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengatakan, jangka waktu pembangunannya flyover ini ditargetkan selama 370 hari kalender.

Baca juga: Tahun 2024, Proyek Flyover di Daerah Sei Ladi Dimulai Konstruksinya

Saat ini, pembangunan sudah dimulai dengan persiapan pembuatan frontage atau pelebaran jalan di sisi kanan dan kiri.

"Tahap pertama ini, dalam waktu 2,5 bulan kami akan melakukan pelebaran jalan disisi kiri dan kanannya. Baik yang ke arah Nagoya dari sisi UIB maupun dari sisi DAM Sei Ladi," terang Boy.

Untuk arus lalu lintas, Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan dan kepolisian akan berkoordinasi untuk menerapkan rekayasa.

Dia mengakui, pekerjaan ini tentunya akan berdampak terhadap arus lalu lintas, namun pihaknya bersama dengan instansi terkait akan berupaya semaksimal mungkin agar arus lalu lintas tetap lancar.

"Saat ini, kami lihat sudah macet. Paling tidak arus lalu lintasnya itu sama seperti yang sekarang. Tapi tetap akan kami usahakan tetap mengalir," papar Boy.

Setelah pelebaran jalan dari sisi UIB dan DAM Sei Ladi selesai, akan dilanjutkan dengan pembangunan pondasi.

Flyover Sei Ladi menelan dana Rp 132.074.141.869,28 untuk tahun anggaran 2023-2024 yang berasal dari PNBP BP Batam.

"Proyek ini, dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan konsultan PT Disiplan Consult. Target konstruksinya satu tahun selesai. Kecuali kalau ada force majeur," pungkas Boy.