Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Masih Mendominasi Realisasi Investasi Asing di Batam

Kompas.com - 16/11/2023, 06:00 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Singapura kembali mendominasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Triwulan III Tahun 2023.

BP Batam mencatat, realisasi investasi Singapura mencapai 82 juta dollar AS atau setara Rp 1,21 triliun dari 541 proyek.

“Jumlah tersebut melampaui empat negara yang masuk dalam lima besar penyumbang investasi asing di Batam antara lain China, Jepang, Perancis, dan Malaysia,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait ditemui di Pelabuhan Domestik Sekupang, Rabu (15/11/2023).

Ariastuty mengatakan, realisasi investasi China sepanjang Triwulan III mencapai 27,8 juta dollar AS atau setara Rp 412 miliar dari total 106 proyek.

Sedangkan Jepang sebanyak 16,76 juta dollar AS atau Rp 248 miliar dari 27 proyek yang ada.

Tidak hanya Asia, negara asal Eropa seperti Perancis juga mencatatkan nilai investasi cukup besar di Batam.

Total realisasi investasi Perancis sepanjang Triwulan III mencapai 6 juta dollar AS atau sebanyak Rp 94,4 miliar dari delapan proyek.

Selain Perancis, ada pula negara Eropa lainnya yaitu Luxembourg yang mencatatkan nilai investasi fantastis dengan capaian 10 juta dollar AS atau setara Rp 153 juta dari empat proyek.

“Batam masih menjadi salah satu daerah strategis untuk berinvestasi dengan keberhasilannya menarik minat investor dari Eropa. Bukan hanya Asia Tenggara maupun Asia Timur,” terang Ariastuty.

Pencapaian ini tidak terlepas dari kebijakan strategis BP Batam yang memberikan kemudahan bagi para investor.

BP Batam akan terus berupaya untuk memberikan kenyamanan bagi para investor demi meningkatkan nilai investasi di tengah konflik internasional yang menghantui banyak pihak.

Hal ini bertujuan agar pertumbuhan ekonomi di Batam bisa mencapai persentase tujuh persen, sesuai dengan optimisme target BP Batam.

"Tantangan untuk kemajuan daerah ke depan tidak mudah. Apalagi dengan adanya konflik internasional saat ini. Ini membutuhkan kerja sama seluruh pihak demi menjaga kenyamanan investor di Batam," tuntas Ariastuty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com