Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebut Penyaluran FLPP, BP Tapera Optimistis Target 2023 Tercapai

Kompas.com - 08/10/2023, 08:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto optimistis target penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dapat tercapai.

Hingga September 2023, realisasi penyaluran dana FLPP mencapai 166.883 unit senilai Rp 18,91 triliun. Sementara, target penyaluran dana FLPP 2023 yang ditetapkan sebanyak 220.000 unit.

Sampai akhir tahun, jumlah penyaluran dana FLPP bakal menembus 229.000 unit.

Adapun pada 2022, BP Tapera mencatat kinerja realisasi penyaluran dana FLPP mencapai 226.000 unit senilai Rp 25,15 triliun, sesuai target yang dicanangkan.

“Kami optmitistis target FLPP tahun ini tercapai. Kami akan kebut penyaluran kuartal IV tahun ini lewat koordinasi dengan perbankan,” kata Komisioner BP Tapera Adi Setianto dalam diskusi Peran BP Tapera dalam Ekosistem Perumahan yang digelar Forum Peduli Rumah Rakyat (FPPR) di Jakarta, Sabtu (7/10/2023).

Baca juga: Jawa Barat Terima Bantuan Subsidi Tapera Rp 5,227 Triliun, Terbanyak di Bekasi

Adi menegaskan, pada prinsipnya, kebutuhan pembiayaan rumah masih sangat besar. Buktinya, Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau dikenal dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan penyaluran dana FLPP BP Tapera mencapai 27,42 persen selama 2020-2023.

"Sekarang tinggal bagaimana masyarakat menjangkau BP Tapera atau sebaliknya," cetus Adi.

Dia menegaskan, BP Tapera memberikan pembiayaan perumahan melalui dana Tapera dan FLPP. Pembiayaan dana tapera terdiri atas kredit pemilikan rumah (KPR), kredit bangun rumah (KBR), dan kredit renovasi rumah (KRR), dengan suku bunga kompetitif lima persen.

Dalam KPR, tenor pembiayaan BP Tapera mencapai 35 tahun untuk sarusun dan 30 tahun untuk rumah tapak, sedangkan KBR 20 tahun, dan KRR 10 tahun. Sementara itu, bunga KPR dana FLPP yang disalurkan BP Tapera 5 persen dan tenor 20 tahun.

Sumber dana Tapera adalah dana peserta, terdiri atas hasil penghimpunan peserta, hasil pemupukan simpanan peserta, hasil pengembaliian kredit, dan hasil pengalihan aset tabungan perumahan pegawai. Kemudian, dana lainnya, seperti wakaf, dan dana FLPP.

Baca juga: Gandeng BP Tapera, BTN Syariah Gelar Akad Kredit bagi 2.300 Unit Rumah

Peserta Tapera ada dua, yakni didaftarkan perusahaan atau ASN dan pekerja mandiri. Tahun ini, BP Tapera menargetkan 30.000 peserta mandiri dengan target penyaluran FLPP 50.000.

Dia menambahkan, dana peserta kemudian dikelola berdasarkan kontrak dana pengelolaan tapera (KPDT) oleh bank kustodian (BK).

Selanjutnya, BK dalam rangka pemupukan dana tapera bekerja sama dengan manajer investasi (MI) untuk melakukan kontrak investasi kolektif (KIK).

Instrumen investasinya adalah yang berisiko rendah, seperti pasar uang, obligasi, surat berharga perumahan, dan investasi lain yang aman dan menguntungkan.

“MI pengelola dana KIK tapera adalah Bahana, Batavia Prosperindo, BNI Asset Management, Mandiri Investasi, Danareksa Investment Management, Schroders, dan Manulife Investment Management. Selanjutnya, BP Tapera memberikan informasi jumlah saldo tabungan, jumlah unit pernyataan dan NAB per unit,” ungkap Adi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com