Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Properti di China Alami Krisis, 7,2 Juta Hunian Tak Laku

Kompas.com - 26/09/2023, 19:46 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Sektor properti di China, yang pernah menjadi pilar perekonomian, tengah mengalami kemerosotan.

Kondisi itu berdampak terhadap tingkat penjualan properti di China, salah satunya apartemen.

Bahkan, mantan pejabat di Biro Statistik setempat meyakini jumlah populasi China yang mencapai 1,4 miliar orang tidak akan cukup untuk memenuhi jumlah apartemen yang kosong.

Dikutip dari laporan Reuters, kemerosotan sektor properti di China terjadi sejak tahun 2021 saat raksasa real estate China Evergrande Group gagal membayar kewajiban utangnya menyusul pembatasan pinjaman baru.

Pengembang ternama seperti Country Garden Holdings juga terus terhuyung-huyung mendekati gagal bayar kewajiban bahkan sampai saat ini, sehingga membuat sentimen pembeli hunian tetap tertekan.

Baca juga: Kembali Melantai di Bursa Efek, Saham Evergrande Anjlok hingga 87 Persen

Krisis yang terjadi pada sektor properti di China tentu memengaruhi ketertarikan para konsumen untuk membeli hunian.

Buktinya, berdasarkan data terbaru dari National Bureau of Statistics (NBS) atau Biro Statistik Nasional, pada akhir Agustus, total luas lantai hunian yang tidak terjual mencapai 648 juta meter persegi.

Menurut perhitungan Reuters, jumlah tersebut setara dengan 7,2 juta hunian, berdasarkan rata-rata ukuran hunian seluas 90 meter persegi.

Itu belum termasuk sejumlah proyek perumahan yang telah terjual namun belum selesai karena masalah arus kas, atau beberapa rumah yang dibeli oleh spekulan pada kenaikan pasar terakhir di tahun 2016 yang masih kosong, yang secara keseluruhan merupakan sebagian besar rumah yang tidak terpakai.

He Keng, mantan Wakil Kepala Biro Statistik menyampaikan, masing-masing ahli memiliki angka yang berbeda-beda mengenai jumlah hunian yang kosong atau tak terjual di China.

Paling ekstrem, ada yang mempercayai bahwa jumlah hunian yang kosong saat ini cukup untuk 3 miliar orang.

"Perkiraan itu mungkin agak berlebihan, tetapi 1,4 miliar orang (populasi orang di China) mungkin tidak dapat memenuhinya (jumlah hunian kosong)," ujarnya di sebuah forum di kota Dongguan, China Selatan, menurut sebuah video yang dirilis oleh media resmi China News Service, Sabtu (23/09/2023).

Baca juga: Kepemilikan Properti WNA: Percepat Investasi atau Kurangi Backlog?

Namun, pandangan negatifnya terhadap sektor properti yang memiliki peran penting secara ekonomi di forum publik ini berbanding terbalik dengan narasi resmi dari Pemerintah China yang mengatakan bahwa perekonomian negara memiliki ketahanan yang baik.

"Segala macam komentar yang meramalkan keruntuhan perekonomian Tiongkok terus muncul sesekali, namun yang runtuh adalah retorika seperti itu, bukan perekonomian Tiongkok," tukas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri pada konferensi pers baru-baru ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com