Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ir. Bram Hertasning, MTM, MlogMan, IPM, CRA, CRP
Kepala Bidang Transportasi Perkotaan Kemenhub

Kepala Bidang Transportasi Perkotaan
Pusat Kebijakan Lalu Lintas Angkutan & Transportasi Perkotaan
Badan Kebijakan Transportasi
Kementerian Perhubungan

Integrasi Transportasi Publik di IKN Nusantara (Bagian I)

Kompas.com - 05/09/2023, 09:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

IBU KOTA pusat pemerintahan RI akan segera berpindah dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

Rencananya, upacara kenegaraan HUT RI 17 Agustus 2024, akan berlangsung di IKN Nusantara.

Kepindahan ini sejalan dengan spirit Indonesia sentris dan telah dilandasi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

Dari aspek perencanaan, salah satu kelebihan dari membangun kota atau wilayah baru adalah dapat menyiapkan desain seideal mungkin dan leluasa tanpa kendala pembebasan bangunan yang cenderung menghabiskan waktu.

Hal ini termasuk integrasi jaringan transportasi publik antarmoda yang akan dibangun di IKN.

Sistem transportasi IKN dibangun berbasis konsep “Smart (green) City, Smart (green) Mobility”, yang diterjemahkan dalam tiga Key Performance Indicator (KPI), yaitu:

  1. 80 persen perjalanan menggunakan transportasi publik dan mobilitas aktif (berjalan kaki dan bersepeda);
  2. Kota 10 Menit menuju fasilitas penting perkotaan dan simpul transportasi; dan
  3. Net Zero Emission.

Untuk mendukung realisasi konsep ini, diperlukan infrastruktur dan sarana transportasi yang mengedepankan prinsip transportasi ramah pengguna (user friendly) dan ramah lingkungan.

Forest Smart City

Wilayah darat kawasan pengembangan IKN dengan luas 256.142 hektare hampir seluas kabupaten Bogor, tetapi lebih luas dari kabupaten Bandung Barat dan kabupaten Malang, serta lebih dari tiga kali lipat luas DKI Jakarta.

IKN Nusantara terdiri dari 72.690 hektare kawasan perkotaan dan 183.453,13 hektare kawasan penyangga lingkungan hidup dan pendukung ketahanan pangan.

Dibandingkan dengan wilayah Australian Capital Territory yang seluas 235.800 hektare, IKN Nusantara masih lebih luas.

Artinya, IKN dapat didesain sebaga kota taman hutan atau kota konservasi seperti Canberra, dengan satu pusat kota, jalan-jalan lebar, dan dikelilingi dengan banyak "Suburb" di pinggiran wilayahnya.

Tidak ada salahnya jika jaringan jalan di IKN Nusantara didesain dengan ”Right of Way” yang lebar dan ruang-ruang parkir luas seperti Canberra.

Tidak ada yang perlu parkir di pinggir jalan, karena ruang-ruang parkir yang cukup/amat lapang tersedia di semua lokasi strategis.

Namun, luas teritori IKN Nusantara masih kalah dari ibu kota Brasil, yakni Brasilia yang luasnya 580.000 hektare lebih.

Jaringan transportasi “Backbone” di Brasilia didesain cukup artistik dengan trase yang mirip busur panah beserta anak panahnya dilihat dari (foto) udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com