Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Dukung Program Pembiayaan Rumah Hijau dan Terjangkau

Kompas.com - 03/09/2023, 11:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) mendukung program Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) atau rumah hijau terjangkau.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua DPD REI DKI Jakarta Bidang Riset dan Hubungan Luar Negeri Chandra Rambey dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/9/2023).

"Tentu kita mendukung karena itu untuk sustainability lingkungan," ucap Chandra menjawab Kompas.com.

Kendati demikian, pihaknya berpendapat ada beberapa hal yang perlu dikaji sebelum IGAHP diluncurkan.

"Apakah konsumen kita sudah butuh dan mampu, itu pertanyaannya," imbuh Chandra.

Seperti misalnya gedung perkantoran yang mengusung konsep hijau dan membutuhkan biaya konstruksi lebih besar. Akibatnya, harga sewanya ikut terkerek naik.

Kemudian menurutnya, pengembang properti swasta akan bergerak ke arah bisnis yang lebih mudah mereka ikuti.

Baca juga: Ini Sektor yang Akan Mendominasi Ruang Ritel Di Jakarta

Pilot project IGAHP sebelumnya telah diluncurkan pada akhir tahun 2022 lalu di Sumatera Selatan, tepatnya di Perumahan Gandus Land, Kota Palembang.

Perumahan Gandus Land mendapatkan fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) oleh Kementerian PUPR.

Desain rumah di pilot project tersebut telah mendapatkan sertifikat preliminary dari IFC EDGE karena mampu menghemat air sebesar 21 persen.

Kemudian menghemat energi sebesar 72 persen, menghemat embodied energy di material bangunan sebesar 51 persen, serta menggunakan sumber penghasil listrik alternatif berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengakui memang ada perbedaan dari sisi dana yang harus dikeluarkan untuk pembangunan, namun tidak terlalu besar.

"Kalau kita lihat di Palembang tambahan capital cost-nya tidak terlalu besar sebetulnya, hanya sekitar 2 persen, itu dengan menerapkan konsep green minimal yang bisa di-achive," ujar Herry saat ditemui usai acara Neighborhood Densification di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Setelah Palembang, Kementerian PUPR juga kembali menerapkan program ini di proyek perumahan subsidi Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Rencananya, proyek rumah hijau terjangkau sebanyak 40 unit tersebut akan dibangun di atas lahan dari Bank Tanah dan dikembangkan oleh Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com