Perkuat Transformasi Digital, Xavier Marks Incar Transaksi Rp 10 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Xavier Marks Indonesia mengincar transaksi properti hingga akhir tahun 2023 senilai Rp 10 triliun. 

Untuk merealisasikan target tersebut, Perusahaan yang didirikan pada Februari 2017 ini memperkuat transformasi digital dengan menciptakan inovasi teknologi berupa aplikasi Xmart.

Presiden Direktur Xavier Marks Indonesia Daniel Sunyoto menuturkan, Xmart merupakan aplikasi inovatif yang dirancang sebagai platform terintegrasi bagi semua aktivitas terkait proeprti.

"Aplikasi ini tidak hanya mempermudah interaksi antara agen dan klien, namun juga meningkatkan efisiensi dan pengalaman dalam bertransaksi," ujar Daniel menjawab Kompas.com, Kamis (24/8/2023). 

Baca juga: Saat Beli Rumah Subsidi, Ternyata MBR Tak Perlu Bayar BPHTB

Aplikasi ini, dikatakan Daniel, menyediakan jangkauan listing yang lebih luas dengan mengoptimalkan fitur-fitur yang telah disediakan. 

Selain itu, Perusahaan juga membekali setiap agen dengan wawasan digital melalui sejumlah pelatihan dalam XMarks Digital Academy.

Termasuk bagaimana membuat konten properti yang potensial mendatangkan jutaan pemerhati (viewers), dan menyusun strategi marketing digital. 

"Dari pelatihan ini, para agen akan mendapatkan Certified Digital Agent (CDA), dan Certified Digital Officer (CDO)," cetus Daniel.

Hingga saat ini, Xavier Marks telah memiliki 77 kantor cabang yang tersebar di 16 kota besar di Indonesia dengan 5.700 agen yang telah bergabung dan 119.000 listing properti.

Baca juga: Semester I-2023, Transaksi Rumah Jabodetabek Tembus Rp 9,85 Triliun

Daniel optimistis, target transaksi Rp 10 triliun dapat tercapai seiring tren pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2020 misalnya, saat pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, transaksi Xavier Marks mencapai Rp 6,6 triliun.

Angka ini terus meningkat pada 2021 dengan capaian Rp 6,7 triliun, dan Tahun 2022 sebesar Rp 7,5 triliun.

Ke depan, Perusahaan juga menargetkan pembukaan cabang hingga 100 kantor di kota-kota besar lainnya hingga 2024, seperti Makassar di Sulawesi Selatan, Balikpapan di Kalimantan Timur, dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan.