Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2023, Transaksi Rumah Jabodetabek Tembus Rp 9,85 Triliun

Kompas.com - 30/07/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang Semester I-2023, transaksi rumah di kawasan Jadebotabek mencapai angka Rp 9,85 triliun.

Director and Head of Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia arief N Rahardjo mengungkapkan hal itu kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2023).

Menurut Arief, rumah kelas menengah dengan harga Rp 1 miliar hingga Rp 1,7 miliar mendominasi transaksi dengan besaran 31,3 persen.

"Disusul kemudian rumah kelas atas dengan patokan Rp 2,5 miliar yang menguasai transaksi sebesar 27,4 persen," kata Arief.

Baca juga: REI Luncurkan Pusat Pelayanan Investasi, Ini Sederet Fasilitasnya

Secara umum, produk perumahan mencatat peningkatan berkelanjutan dalam kepercayaan pasar, setelah pemerintah secara resmi mencabut pembatasan kegiatan di seluruh wilayah Indonesia pada akhir tahun 2022.

Meskipun segmen menengah tetap mendominasi dalam hal permintaan, mencakup sekitar 26 persen dari total permintaan, segmen atas juga terus menunjukkan peningkatan permintaan yang mewakili sekitar 23,9 persen dari total unit yang terjual.

Khususnya, sebagian besar permintaan berasal dari end-user, sekitar 77 persen dari pembeli. Kelompok pembeli ini terdiri dari pemilik rumah pertama dan keluarga yang lebih mapan yang mencari hunian lebih besar untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

Wilayah Jabodetabek menunjukkan tingkat rata-rata penyerapan bersih bulanan sebanyak 20,1 unit per perumahan selama Semester I-2023, atau menurun 20,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Angka tersebut sebanding dengan nilai serapan rata-rata sebesar Rp 41,8 miliar per perumahan per bulan. Meskipun nilai ini mencerminkan penurunan 8 persen secara tahunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun tetap relatif stabil dibandingkan semester sebelumnya atau tumbuh empat persen secara semesteran.

Baca juga: Ingin Rumah Minimalis Modern Terlihat Lebih Besar? Pakai Cat Berwarna Terang Saja

"Hal ini menunjukkan daya beli yang menjanjikan dalam pasar," imbuh Arief.

Nilai transaksi rata-rata per unit sekitar Rp 2,08 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 15,6 persen dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2022.

Bekasi mempertahankan posisinya dengan tingkat serapan rata-rata tertinggi per perumahan, mencatat rata-rata 27,9 unit per bulan, diikuti oleh Tangerang dengan sekitar 21,4 unit per perumahan per bulan.

Meskipun program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pemerintah berakhir pada September 2022, para pengembang di sektor perumahan tetap aktif terlibat dan diperkirakan akan terus meluncurkan produk-produk baru karena permintaan yang kuat dan berkelanjutan yang mereka alami.

Mulai Januari 2023, Bank Indonesia melakukan sejumlah kenaikan pada tingkat suku bunga acuan rata-ratanya dan mempertahankan tingkat tersebut hingga Juni 2023, dengan tujuan mengendalikan tekanan inflasi.

Baca juga: 3 Negara Ini Tertarik Berinvestasi Rumah Tapak di Indonesia

Namun demikian, tingkat Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang ditawarkan oleh bank-bank tetap relatif stabil. Banyak bank terus meringankan regulasi kredit mereka, sementara para pengembang aktif memperkenalkan metode pembayaran yang kompetitif seperti program angsuran uang muka dan kredit pemilikan rumah ekspress.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com