Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus 2023, Proyek Sodetan Ciliwung ke KBT Ditargetkan Beroperasi

Kompas.com - 28/07/2023, 19:15 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) bersama dengan PT Jaya Konstruksi akan segera rampung.

Saat ini, Pekerjaan Sodetan telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan beroperasi pada Agustus 2023 mendatang.

Proyek milik Kementerian PUPR ini dilaksanakan pada tahun 2021 dengan lingkup pekerjaan terowongan pipa ganda dari Inlet (hulu Sodetan) ke Arriving Shaft sepanjang 590 meter.

Baca juga: Jokowi Minta Normalisasi Sungai Ciliwung Beres Akhir 2024

Kemudian bangunan Permanen Inlet yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan pipa Sodetan, serta normalisasi Kali Cipinang hingga Kanal Banjir Timur (KBT).

Direktur Utama Wika, Agung Budi Waskito menyampaikan proyek Sodetan Kali Ciliwung ke KBT merupakan bagian dari rencana induk Kementerian PUPR untuk mengintegrasikan sistem pengendalian banjir dari hulu hingga hilir di DKI Jakarta.

Dua mesin Earth Pressure Balance (EPBM) pada proyek Sodetan Kali Ciliwung yang bernama mesin Parang Partiwi (Partiwi) dan mesin Kawung Utalika (Kawulika).  PT Wijaya Karya Dua mesin Earth Pressure Balance (EPBM) pada proyek Sodetan Kali Ciliwung yang bernama mesin Parang Partiwi (Partiwi) dan mesin Kawung Utalika (Kawulika).
“Dengan adanya terowongan ganda Sodetan ini, sebagian debit banjir Kali Ciliwung dapat dialihkan ke KBT melalui Kali Cipinang secara gravitasi sebesar 60 meter kubik/detik sehingga mampu meminimalisir area yang terdampak banjir di DKI Jakarta,” ujar Agung.

Pembangunan terowongan ganda ini menggunakan dua mesin Earth Pressure Balance (EPBM) yaitu Parang Partiwi (Partiwi) yang memiliki makna “Satria Bumi” dengan diameter luar 4,07 meter.

Kemudian mesin kedua yakni Kawung Utalika (Kawulika) yang bermakna “Gelombang Keadilan” dengan diameter luar 4,115 meter.

Mesin bor tersebut bekerja dengan sistem mekanisme yang menyeimbangkan antara tekanan tanah dan air tanah dengan tekanan lumpur hasil galian di dalam chamber mesin, sehingga pipa dapat di jacking maju mengikuti proses pengeboran mesin bor.

Baca juga: Lahan di Cililitan Dibebaskan Tahun Ini buat Normalisasi Sungai Ciliwung

Terowongan ganda Sodetan memiliki diameter dalam 3,5 meter dan diameter luar 4,05 meter. Kedalaman terowongan rata-rata sebesar 12 sampai dengan 16 meter dari permukaan tanah hingga top pipa dan panjang total sebesar 1,161 meter dari Inlet hingga Outlet.

Penggunaan teknologi EPBM dalam proses pembangunan Sodetan Kali Ciliwung serta keberhasilan pengaplikasian metode kerja yang kompleks diiringi dengan kemampuan pengoperasian teknologi konstruksi ini mengantarkan Wika pada prestasi baru.

Perseroan telah berhasil meraih dua Rekor MURI sekaligus, yaitu “Pemasangan Pipa Diameter Terbesar dengan Metode Jacking” dan “Pemasangan Pipa Metode Jacking dengan Jarak antar Shaft Terpanjang”.

Kontribusi yang dilaksanakan Wika melalui pembangunan Sodetan Kali Ciliwung tersebut tidak hanya untuk mendukung program pemerintah, namun turut mengangkat perekonomian masyarakat melalui penyerapan hampir 500 tenaga kerja.

 

Selain itu, proyek ini juga mendukung para pegiat UMKM melalui penggunaan material pendukung konstruksi yang didapatkan melalui PADI UMKM.

Wika juga memberikan sentuhan akhir pada proyek Sodetan Kali Ciliwung dengan membangun sebuah ruang terbuka hijau di area Inlet Sodetan dengan nama “Taman Inlet”.

Selain dilengkapi dengan fasilitas umum seperti taman bermain anak, gym outdoor, plaza air mancur, kafetaria, panggung kreasi dan toilet umum; pada taman ini juga terdapat Pusat Kendali Banjir milik Kementerian PUPR.

Taman Inlet ini akan segera dibuka untuk umum dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, sehingga Proyek Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, sesuai dengan visinya akan menjadi warisan bagi kehidupan masyarakat sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com