Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik di Belitung Surplus, Bisa Tampung 10 Pabrik Baru

Kompas.com - 12/07/2023, 21:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Pulau Belitung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata siap menyambut investasi skala besar.

Hal itu didukung ketersediaan energi listrik yang hingga saat ini tercatat berlebih atau surplus.

"Beban puncak di Belitung rata-rata 52 megawatt (MW) sementara suplai mencapai 79 MW, artinya kita masih memiliki 25 sampai 28 MW," kata Manager PLN UP3 Belitung I Made Agus Dwi Putra saat media gathering, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Pemkab Belitung Tambah Penyertaan Modal Rp 1,7 Miliar di Bank SumselBabel

Made menuturkan, sektor industri yang dominan saat ini di Belitung yakni tambak udang vaname, pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan pasir kuarsa.

Industri tersebut termasuk pelanggan prioritas karena membutuhkan daya cukup besar dan tidak menerima subsidi negara.

Rata-rata industri pengolahan tersebut membutuhkan daya 1 sampai 2 MW. Sehingga dengan angka surplus energi saat ini, Belitung mampu menampung sebanyak 10 pabrik pengolahan baru.

Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UIW Bangka Belitung Mustafrizal menambahkan, angka surplus energi memungkinkan daerah untuk menarik lebih banyak investasi.

Baca juga: BI Dorong Desa Rias di Bangka Belitung Jadi Lumbung Pangan Beras

Dengan angka surplus saat ini, Belitung masuk kategori hijau atau memiliki ambang batas cadangan listrik yang memadai.

"Kalau pun kita mau pengembangan seperti menggunakan kabel laut, tentu dilihat dulu pertumbuhan ekonomi daerahnya seperti apa," ujar Mustafrizal.

Mustafrizal memastikan, PLN saat ini tidak hanya menjalankan fungsi bisnis saja, tapi juga menjamin ketersediaan listrik bagi masyarakat secara merata, bahkan hingga ke pulau-pulau.

Untuk itu PLN melakukan investasi secara besar-besaran dalam bentuk pengadaan pembangkit dan jaringan, meskipun pelanggan daerah tersebut terbilang sedikit.

"Bahan bakarnya kita tak bisa beli di SPBU, tapi pakai harga industri langsung ke Pertamina. Nanti listriknya dijual murah pada masyarakat, karena memang kita menjalankan amanah pemerintah juga," ujar Mustafrizal.

Di Belitung sendiri hampir 32 persen energi listrik dipasok pembangkit berbahan bakar solar Mobile Power Plant (MPP). Kemudian ada PLTU Suge dan sejumlah PLTD yang tersebar di tingkat kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com