Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkas Emisi Karbon, Signify Ajak Masyarakat Beralih ke Pencahayaan Hijau

Kompas.com - 28/06/2023, 09:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen produk pencahayaan ternama di Indonesia, Signify (Euronext: LIGHT), kembali mempertegas komitmennya untuk menjawab tantangan perubahan iklim.

Hal ini diwujudkan melalui peluncuran Inisiatif Green Switch: “Beralih ke pencahayaan hijau untuk Indonesia berkelanjutan”, pada Selasa (27/6/2023).

Inisiatif ini bertujuan mendukung upaya nasional mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan melalui pemenuhan target netral karbon pada 2060.

Signify bersinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Salah satunya dengan cara beralih dari penggunaan lampu konvensional ke lampu LED dan connected lighting yang hemat energi.

Baca juga: Signify Raih Skor Tertinggi Penilaian Berkelanjutan dari S&P

Fenomena meningkatnya jumlah penduduk di wilayah perkotaan sejak tahun 2007 telah menjadi perhatian global.

Data dari PBB menunjukkan bahwa lebih dari setengah populasi dunia saat ini tinggal di daerah perkotaan. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 60 persen pada tahun 2030.

Inisiatif Green Switch dihadirkan untuk mendorong tindakan nyata dalam mencapai nol emisi karbon dengan cara yang cepat dan sederhana dengan menggunakan komponen pencahayaan yang kita miliki namun sering terabaikan, yaitu lampu.

 

Semudah mengganti penerangan konvensional dengan lampu berteknologi LED dan terkoneksi, di dalam dan luar ruangan, menjadi langkah awal yang dapat segera dilakukan, tanpa menimbulkan banyak gangguan terhadap aktivitas operasional sehari-hari.

Country Leader Signify Indonesia, Dedy Bagus Pramono mengatakan di Signify, inovasi dan keberlanjutan merupakan pilar utama dari strategi bisnis perusahaan.

Baca juga: Apa Bedanya Lampu LED dan Lampu Pijar?

“Inisiatif Green Switch menjadi wujud nyata upaya kami untuk membantu kota, bisnis, dan individu memenuhi komitmen aksi iklim mereka tanpa menunda, sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Dedy.

Green Switch menawarkan salah satu jalur paling cepat dan mudah menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih cerdas, dengan menghemat konsumsi energi terkait pencahayaan hingga 80 persen menggunakan lampu LED terkoneksi.

Terdapat enam pilar utama dari inisiatif Green Switch, yakni Renovation Wave sebagai fokus utama untuk mendorong perluasan konversi lampu konvensional ke lampu LED, Circular Economy sebagai pemikiran baru: use-reuse-regenerate.

Kemudian, Clean Energy dan Clean Mobility yang meningkatkan efisiensi energi saat menggunakan energi terbarukan untuk memenuhi tujuan keberlanjutan. Selanjutnya Biodiversity untuk memperpendek jarak tempuh pangan serta metode pertanian berkelanjutan.

Yang terakhir adalah Digitalization sebagai inovasi dalam ekosistem digital dengan mengurangi konsumsi energi pencahayaan hingga 80 persen untuk membantu mewujudkan potensi dekarbonisasi.

“Dalam implementasinya, Inisiatif Green Switch akan menjembatani dukungan Signify kepada pemerintah dan swasta, khususnya untuk pembangunan kota-kota berkelanjutan, yaitu dalam pembangunan infrastruktur digital, melakukan renovasi berkelanjutan, dan implementasi kota pintar untuk kesejahteraan dan masa depan bumi kita yang lebih baik,” tutup Dedy.

Acara peluncuran Green Switch turut dihadiri oleh oleh Direktur Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gigih Udi Atmo serta Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Non Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), Haruki Agustina.

Bersamaan dengan peluncuran inisiatif Green Switch, Signify juga menggelar diskusi panel dengan tema pembahasan “Flip the Green Switch now!” (Beralih ke Pencahayaan Hijau sekarang!).

Dalam diskusi panel ini, para narasumber yang memiliki pemahaman mendalam mengenai topik keberlanjutan saling bertukar pikiran, di antaranya Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Hageng Nugroho, Core Founder Green Building Council Indonesia (GBCI), Totok Sulistiyanto serta Direktur Utama PT Grahaniaga Tatautama, Chairul T. Handinarno.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com