Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun MRT Dukuh Atas Disebut-sebut Titik Pusat Transportasi Publik

Kompas.com - 09/06/2023, 17:44 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun MRT Dukuh Atas disebut-sebut sebagai center point (titik pusat) integrasi transportasi publik karena semuanya ada di daerah tersebut.

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat, di Jakarta, Kamis (9/6/2023).

"Dukuh Atas kita menjadi center point integrasi transport, karena semua ada di situ," terang Tuhiyat.

Tak hanya MRT Jakarta, melainkan terdapat rute LRT Jabodebek atau moda transportasi yang akan beroperasi dan diresmikan pada 18 Agustsu 2023.

"Kemudian, Commuter Line, kereta bandara, Transjakarta. Dari situ orang terintegrasi sempurna, kita lihat nanti pengembangannya, termasuk jembatan yang menghubungkan sekarang dari LRT Jabodebek yang akan dioperasikan menuju Commuter Line," tutur dia.

Dia mengungkapkan, MRT Jakarta memiliki kewajiban dalam membangun kawasan TOD dengan keterhubungan stasiun di sisi selatan Fatmawati, Blok M, Istora Senayan, maupun Dukuh Atas.

Baca juga: Ini Alasan MRT Jakarta Bangun Park and Ride di Stasiun Sisi Selatan

Namun, Tuhiyat menyadari cara agar masyarakat ingin menggunakan transportasi publik adalah dengan diberikannya kemudahan seperti kawasan Transit Oriented Development (TOD).

"Apa sih TOD? Coba lari ke Blok M, ada Stasiun (MRT) Blok M BCA, kemudian interconnected-nya terhubung Blok M Plaza, kemudian di sampingnya ada Taman Martha Christina Tiahahu, ruang publik disitu. Itu TOD apa artinya? Terintegrasinya antara ruang terbuka atau building dengan mobilitas orang sehingga mudah," sambungnya.

MRT Jakarta pun juga memiliki alasan dibalik membangun kawasan park and ride yang berada di stasiun sisi selatan yakni, Fatmawati maupun Lebak Bulus.

Menurut Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat, hal ini dikarenakan agar masyarakat menggunakan transportasi publik.

"Saya tidak menyarankan bangun park and ride di kawasan kota, jadi harus ada di ujung dan di ujung. Tujuannya untuk apa? Supaya mereka menggunakan transport public, apapun transport public-nya," kata Tuhiyat di Jakarta, Kamis (9/6/2023).

Sebab, kata Tuhiyat, 43 persen emisi yang dihasilkan maupun 80 persen polusi sama-sama berasal dari kendaraan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com