Oktober 2023, Dosen UGM Bisa Tinggal di Rusun Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR sedang membangun rumah susun (rusun) bagi para tenaga pendidik di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Hunian vertikal yang dibangun sejak Desember 2022 itu memiliki 6 lantai dengan 88 unit hunian. 

Sejauh ini progres fisik rusun telah mencapai 36 persen dan ditargetkan selesai Oktober 2023 mendatang.

"Pembangunan rusun untuk tenaga pendidik di perguruan tinggi sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat melakukan kunjungan lapangan ke lokasi, Jumat (12/5/2023), dikutip dari laman Ditjen Perumahan.

Ia pun meminta kontraktor pelaksana dan manajemen konstruksi untuk memberi contoh baik dalam pembangunan hunian vertikal.

Apalagi banyak mahasiswa dari Teknik Sipil, Arsitek, maupun Teknik Lingkungan, juga belajar cara membangun konstruksi kepada Kementerian PUPR sebagai ahlinya konstruksi.

"Mereka kan melihat dan belajar bagaimana membangun konstruksi rumah besar dan pembangunan konstruksi hunian vertikal sehingga pastikan di lapangan harus miliki konsep Clean, Clear, dan Shining atau Bersih Rapi dan Berkilau serta niat yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan di lapangan," tandas Iwan.

Baca juga: Selama Tujuh Tahun, Pemerintah Bangun 56.639 Unit Rusun, Ini Tiga Provinsi Terbanyak

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III, Salahudin Rasyidi didampingi Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi D.I. Yogyakarta, Wahyu Adi Satriawan menerangkan, pembangunan Rusun Tenaga Pendidik UGM berlokasi di Gang Kinanti Barek, Kocora, Sinduadi Mlati Sleman.

"Saat ini progres pembangunan fisik rusun sudah mencapai 36 persen. Kami juga menerapkan Building Information Management (BIM) dan konsep bangunan hijau dan struktur sistem ganda plus dinding geser sehingga bisa menjadi salah satu percontohan pembangunan Rusun yang baik," tukasnya.

Adapun kontraktor pelaksananya adalah PT Abadi Prima Inti Karya, serta Manajemen Konstruksi PT Elsadai Servo Cons dan PT Manggalakarya Bangun Sarana.