Nilai Investasi Rp 25 Triliun, Tol Puncak Bakal Tersambung ke Bocimi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan akan membangun Jalan Tol Puncak demi mengatasi kemacetan di wilayah tersebut.

Nantinya, jalan bebas hambatan berbayar tersebut dirancang akan tersambung dengan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Hal ini sebagaimana disampaikan Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Triono Junoasmono dalam diskusi di Jakarta, Rabu (9/5/2023).

"Kalau secara jaringan yang kami rencanakan adalah dari titik-titiknya tidak spesifik. Tapi, kalau kita lihat dari jalur masuknya tol Bocimi itu bisa lanjut ke Puncak tembus ke Cianjur," papar Triono.

Baca juga: Tol Puncak Masuk Tahap Kajian, Nilai Investasi Tembus Rp 25 Triliun

Hingga kini, progres jalan tol tersebut sudah memasuki tahap kajian oleh calon pemrakarsa.

"Jadi, saat ini memang sedang disiapkan kajiannya atau feasibility study/FS (uji kelayakan) dari calon pemrakarsa," terang Triono.

Triono berharap, calon pemrakarsa ini dalam waktu dekat akan disampaikan ke Kementerian PUPR untuk dikaji.

Secara umum, kata Triono, panjang jalan tol tersebut membentang 52 kilometer dari Caringin menuju Cianjur.

Dia memperkirakan, secara sementara nilainya mencapai Rp 25 triliun yang nantinya terbagi menjadi beberapa seksi atau tahapan.

Adapun calon pemrakarsa jalan tol tersebut diketahui PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT.

Jalan tol ini juga telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun/operasi pada 2030-2034.

Sebelumnya, rencana pembangunan Tol Caringin-Cianjur diharapkan agar kemacetan di sepanjang wilayah Puncak bisa jauh berkurang.