Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rest Area Km 86 B Tol Cipali Ditutup Sementara, Bagaimana Nasib Penyewa?

Kompas.com - 11/05/2023, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Astra Tol Cipali mengaku, para tenant (penyewa) di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) telah meninggalkan lokasi Rest Area Km 86B Tol Cipali.

Hal ini merupakan buntut dari belum padamnya semburan api di rest area tersebut yang telah muncul sejak pukul 08.32 WIB, Rabu (26/4/2023).

Traffic & Security Management Department Head Astra Tol Cipali Prayogi Setyo Pratomo mengatakan, para penyewa saat ini telah berhenti berjualan.

"Sampai saat ini, yang kami lakukan adalah mereka tetap memasak dari rumah, menyediakan makan dari rumah untuk support (dukungan) petugas yang stand by di lokasi 86 (rest area)," kata Prayogi saat diskusi di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Untuk jangka panjang, apabila Rest Area Km 86 B Tol Cipali belum bisa dibuka, perusahaan kemungkinan akan memberikan kompensasi yang terbaik dan sesuai dengan kontrak.

Baca juga: Semburan Api di Rest Area Tol Cipali Tak Kunjung Padam, Astra Tempuh Cara Ini

Prayogi menjelaskan, para pekerja yang dibuatkan makanan di rest area akan mendapatkan bayaran dari Astra Tol Cipali.

"Sebenarnya, mereka tetap menghasilkan makanan. Namun, disuplai langsung ke petugas-petugas supaya bisa hidup," sambungnya.

Adapun perusahaan mengaku tak memiliki keahlian untuk pemadaman api. Maka dari itu, perusahaan bekerja sama dengan para ahli.

Selain itu, berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Energi dan Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Saat ini, pihak Astra Tol Cipali telah stand by di lokasi lapangan sehingga rest area tersebut tidak tidak digunakan sementara.

Tindak lanjut terakhir yang dilakukan perusahaan, Astra Tol Cipali masih menunggu penanganannya dengan para ahli apakah api tersebut dialihkan atau dimatikan.

Terkait dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pihaknya masih mencari cara untuk mengalihkan tapi tidak memadamkan. Soal teknis, saat ini masih dalam tahap pembicaraan.

“Kami menunggu dan koordinasi. Minggu depan akan ada action (aksi) yang akan dilakukan,” tuntasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com