Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Ciwandan Siap Urai Kepadatan Merak saat Mudik

Kompas.com - 05/04/2023, 18:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelabuhan Ciwandan akan dioperasikan pada mudik Lebaran 2023 untuk mengurangi kepadatan di Pelabuhan Merak.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengoperasian Pelabuhan Ciwandan telah diawali dengan rapat intensif bersama Kementerian PUPR, ASDP, Korlantas Polri dan berbagai pihak lain.

"Ciwandan adalah tambahan daripada Merak. Jadi Merak ada 7 pelabuhan (dermaga) dan Ciwandan ada 5 pelabuhan (dermaga)," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa (4/4/2023).

Pengaturan penyebrangan di Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Merak, antara lain kendaraan truk dan sepeda motor tujuan Sumatera untuk mudik dan balik mulai 15 April 2023-1 Mei 2023 dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan.

Sementara kendaraan roda empat dan bus tujuan Sumatera pada periode yang sama tetap melalui Pelabuhan Merak.

"Insya Allah V/C ratio itu tidak mencapai 0,46, sehingga tidak ada penumpukan di situ. Yang lalu masih terjadi penumpukan," imbuh Budi Karya.

Diperkirakan jumlah masyarakat yang melakukan mudik pada tahun 2023 mencapai 123,8 juta orang.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Kemenhub Siapkan 15 Kapal

Angkat tersebut meningkat sekitar 44,79 persen dari mudik Lebaran tahun 2022 yang hanya mencapai 85,5 juta orang.

Moda transportasi terbanyak dipilih pemudik kali ini adalah mobil pribadi yang mencapai 27,32 juta orang.

Disusul oleh pengguna sepeda motor sebanyak 25,13 juta orang, bus 22,77 juta orang, kereta api 14,47 juta orang, dan mobil sewa 9,53 juta orang.

Oleh karena itu, Menhub mengatakan perlu adanya persiapan pengaturan lalu lintas di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

Sejumlah rekayasa untuk mengatasi kepadatan lalu lintas yang dimaksud, yakni one way dan contra flow.

Selain itu, Pemerintah juga menambah rest area dan petugas lapangan di Tol Cipali. Dari sisi teknologi, Pemerintah akan menggunakan teknologi yang sudah dikembangkan sehingga pemudik bisa mengatur jadwal keberangkatannya.

"Ganjil genap akan kita pikirkan, nanti pada saat akhir, seminggu sebelumnya kita tetapkan perlu ditetapkan atau tidak," tutup Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com